Bunga obligasi adalah keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari investasi obligasi dalam bentuk kupon yang dibayarkan secara berkala. Banyak orang menganggap obligasi hanya buat orang kaya karena butuh modal minimal Rp1 juta. Tapi, coba bandingkan—Rp1 juta itu bisa habis dalam sebulan buat ngopi tiap hari, kan? ☕
Nah, daripada uangmu habis tanpa jejak, kenapa nggak alokasikan ke obligasi yang bisa kasih bunga tetap dan lebih stabil dibanding saham? Dengan obligasi, kamu bisa dapetin pendapatan pasif tanpa ribet dan tetap aman karena sebagian besar obligasi diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan terpercaya.
Sekarang, seberapa besar bunga obligasi yang bisa kamu dapatkan? Dan gimana cara hitungnya? Yuk, simak penjelasannya!
💡 Key Takeaways
- Bunga Obligasi = Pendapatan Pasif: Obligasi menawarkan kupon tetap dan stabil, jadi cocok buat kamu yang mau penghasilan pasif tanpa harus mantau pasar setiap hari.
- Lebih Menguntungkan dari Deposito: Dibanding deposito, bunga obligasi biasanya lebih tinggi, dan bisa dapat keuntungan ekstra kalau dijual di pasar sekunder saat harga naik.
- Investasi Aman & Fleksibel: Obligasi pemerintah seperti SBN FR0097 & PBS033 punya risiko lebih rendah, bisa mulai dari Rp1 juta, dan kupon cair setiap 6 bulan!
Bunga Obligasi Itu Apa?
Bunga obligasi, atau yang biasa disebut kupon, adalah imbal hasil yang dibayarkan penerbit obligasi kepada investor secara berkala. Bisa dibilang, ini mirip kayak kamu minjemin uang ke teman, tapi dengan jaminan dapat bunga tetap setiap periode.
Menariknya, bunga obligasi bisa lebih tinggi dari bunga deposito dan tetap cair secara rutin tanpa perlu kamu pantau setiap hari. Jadi, kamu bisa duduk santai sambil menikmati passive income dari investasi yang lebih stabil!
Bagaimana Cara Kerja Bunga Obligasi? 🤔
Bunga obligasi dibayarkan sesuai dengan jenis obligasi yang kamu pilih:
- Fixed Rate (Bunga Tetap) – Bunga tetap sepanjang masa obligasi, jadi nggak perlu khawatir naik turun suku bunga BI. Cocok buat yang pengen investasi jangka panjang dengan cuan stabil.
- Floating Rate (Bunga Mengambang) – Bunga berubah mengikuti suku bunga acuan, jadi kalau BI Rate naik, cuan kamu juga ikut naik! Tapi kalau turun, ya harus siap-siap juga.
- Zero Coupon (Tanpa Kupon) – Obligasi tanpa bunga yang dijual dengan harga diskon, dan keuntungannya didapat saat jatuh tempo.
💡 Contoh Perhitungan Bunga Obligasi Fixed Rate:
Misalnya kamu beli obligasi dengan kupon 6% per tahun dan investasi Rp10 juta, maka:
Bunga per tahun: Rp10 juta x 6% = Rp600 ribu
Bunga per bulan (dibayar tiap 6 bulan): Rp300 ribu per periode
Jadi, tanpa harus ngapa-ngapain, kamu tetap dapat penghasilan pasif dari bunga obligasi sampai jatuh tempo!
Keuntungannya 💸
- Bunga Rutin & Lebih Stabil – Nggak kayak saham yang naik turun, bunga obligasi dibayarkan secara teratur sesuai ketentuan.
- Lebih Tinggi dari Deposito – Kupon obligasi biasanya lebih besar dari bunga deposito, jadi lebih menguntungkan!
- Bisa Dapat Capital Gain – Kalau kamu jual obligasi di pasar sekunder saat harga naik, keuntungan bisa makin besar!
- Ada Obligasi Bebas Pajak – Beberapa obligasi pemerintah seperti ORI & SBN ritel lebih ramah pajak dibanding deposito.
Risikonya: Apa yang Harus Diwaspadai? ⚠️
- Gagal Bayar (Default) – Kalau penerbit obligasi bangkrut, ada risiko dana nggak balik. Tapi, obligasi pemerintah lebih aman dibanding korporasi!
- Risiko Inflasi – Kalau inflasi lebih tinggi dari bunga obligasi, daya beli keuntungan kamu bisa tergerus.
- Tidak Selalu Likuid – Beberapa obligasi sulit dijual kembali di pasar sekunder, jadi pastikan kamu paham tenor investasi sebelum membeli.
- Pajak & Biaya Tambahan – Ada pajak 10% untuk kupon lebih dari Rp10 juta, biaya materai, dan kupon berjalan kalau beli di pasar sekunder.
Rekomendasi Pilihan Bunga Obligasi Tinggi Terbaik!
Buat kamu yang tertarik investasi dengan bunga menarik, berikut beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan. Mulai dari SBN FR hingga SBSN berbasis syariah, semua punya imbal hasil yang cukup menjanjikan!
1. SBN FR0097 – Kupon 7,125% per Tahun
Obligasi FR (Fixed Rate) ini diterbitkan pemerintah dengan kupon 7,125% per tahun. Artinya, kamu bakal dapat pembayaran bunga rutin setiap 6 bulan, yang bikin investasi ini cocok buat pendapatan pasif jangka panjang.
📌 Detail SBN FR0097:
✅ Kupon: 7,125% per tahun
✅ Yield to Maturity (YTM): 7,3% per tahun
✅ Penerimaan kupon: Setiap 6 bulan
✅ Tanggal bayar kupon: Setiap tanggal 15
✅ Jatuh Tempo: 15 Juni 2043
✅ Minimal investasi: Rp1 juta
2. SBN FR0100 – Kupon 6,625% per Tahun 💵
Buat yang cari obligasi dengan kupon stabil dan jatuh tempo lebih pendek, SBN FR0100 bisa jadi pilihan. Dengan bunga obligasi 6,625% per tahun, kamu tetap bisa menikmati keuntungan reguler sambil menjaga fleksibilitas investasi.
📌 Detail SBN FR0100:
✅ Kupon: 6,625% per tahun
✅ Yield to Maturity (YTM): 7,25% per tahun
✅ Penerimaan kupon: Setiap 6 bulan
✅ Tanggal bayar kupon: Setiap tanggal 15
✅ Jatuh Tempo: 15 Februari 2034
✅ Minimal investasi: Rp1 juta
3. SBSN PBS033 – Kupon 6,75% per Tahun (Berbasis Syariah) 🕌
Buat kamu yang cari obligasi syariah dengan return menarik, SBSN PBS033 bisa jadi pertimbangan. Dengan kupon 6,75% per tahun, obligasi ini cocok buat kamu yang ingin investasi sesuai prinsip syariah tanpa mengorbankan imbal hasil.
📌 Detail SBSN PBS033:
✅ Kupon: 6,75% per tahun
✅ Yield to Maturity (YTM): 7,03% per tahun
✅ Penerimaan kupon: Setiap 6 bulan
✅ Tanggal bayar kupon: Setiap tanggal 15
✅ Jatuh Tempo: 15 Juni 2047
✅ Minimal investasi: Rp1 juta
4. SBSN PBS036 – Kupon 5,375% per Tahun (Obligasi Syariah) 🏦
Pilihan terakhir buat kamu yang mau obligasi dengan jatuh tempo lebih pendek adalah SBSN PBS036. Dengan bunga 5,375% per tahun, ini bisa jadi pilihan buat yang pengen investasi obligasi jangka pendek tanpa komitmen panjang.
📌 Detail SBSN PBS036:
✅ Kupon: 5,375% per tahun
✅ Yield to Maturity (YTM): 6,35% per tahun
✅ Penerimaan kupon: Setiap 6 bulan
✅ Tanggal bayar kupon: Setiap tanggal 15
✅ Jatuh Tempo: 15 Agustus 2025
✅ Minimal investasi: Rp1 juta
Bunga Obligasi, Cuan Stabil Tanpa Drama! 💰
Investasi obligasi jadi pilihan menarik buat cari cuan yang lebih stabil dibanding saham atau deposito. Dengan bunga tetap, pendapatan pasif terjamin, dan risikonya lebih terkontrol.
Mau tahu lebih banyak soal obligasi, reksadana, dan investasi lainnya? Cek Tuwaga buat insight lengkap seputar produk finansial terbaik, dari kartu kredit, tabungan, KTA, hingga deposito!
