Menjelang penyaluran tahap terakhir (Triwulan IV) bantuan sosial 2025, keluhan NIK tidak terdaftar bansos makin sering muncul di kalangan masyarakat.
Banyak keluarga yang sebenarnya berpenghasilan rendah, tapi saat cek di aplikasi atau portal resmi, nama mereka tidak muncul sama sekali.
Sejak 2025, pemerintah mulai mengalihkan basis data bansos dari DTKS ke DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) sebagai satu basis data terpadu penerima program bantuan.
DTSEN disusun berdasarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2025 dan menjadi rujukan utama untuk menentukan siapa yang berhak mendapat bantuan.
Meski sistemnya berubah, namun NIK KTP tetap menjadi kunci utama akses bansos. Dengan memasukkan NIK ke sistem resmi, masyarakat bisa melihat apakah namanya terdaftar, program apa yang diterima, dan status pencairannya.
Lalu, bagaimana solusinya jika NIK tidak terbaca di sistem? Cari tahu cara mengatasinya pada ulasan berikut ini, yuk!
💡 Jadi Poinnya…
- Data Wajib Sinkron: NIK tidak muncul sebagai penerima bansos biasanya karena data Dukcapil belum mutakhir atau belum masuk ke DTSEN. Sebaiknya, perbaiki dengan memperbarui identitas di Dukcapil.
- Proses Perbaikan: Setelah update di Dukcapil, kamu harus melapor ke desa/kelurahan dan cek ulang status lewat aplikasi Cek Bansos.
- Hindari Calo: Semua proses perbaikan dan pengajuan bansos GRATIS. Hati-hati dengan oknum yang minta uang atau data pribadi.
Kriteria Penerima Bansos 2025
Sebelum membahas solusi, penting untuk paham dulu siapa yang berhak terdaftar sebagai Penerima Manfaat Bansos 2025. Pemerintah menggunakan serangkaian kriteria sosial-ekonomi yang tegas dalam penentuannya.
Secara garis besar, bansos reguler seperti PKH dan BPNT ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan yang datanya terekam dalam DTKS. Data tersebut memuat informasi status sosial-ekonomi, demografi, hingga kondisi kerentanan rumah tangga.
Dilansir dari KPU dan Detik.com, berikut ketentuan umum penerima bansos 2025:
- Warga Negara Indonesia dengan NIK KTP aktif dan valid.
- Tinggal di alamat sesuai domisili KTP.
- Masuk kategori miskin atau rentan miskin, diukur dari indikator sosial-ekonomi yang tercatat di DTSEN (pendapatan, kondisi rumah, akses pendidikan, kesehatan, dan lain-lain).
- Terdata sebagai rumah tangga sasaran dalam DTSEN (sebelumnya DTKS).
- Tidak menerima bantuan ganda sejenis yang bisa menyebabkan tumpang tindih program.
- Bukan ASN, TNI, atau Polri, kecuali skema bantuan yang memang berbeda dan diatur tersendiri.
- Untuk beberapa program seperti PKH, ada tambahan komponen prioritas seperti ibu hamil, balita, lansia, dan penyandang disabilitas, yang juga tercatat dalam sistem.
Penyebab NIK Tidak Terdaftar Bansos
Nah, kalau kamu merasa sudah memenuhi kriteria penerima bansos tapi NIK tidak muncul di sistem, kemungkinan besar masalahnya ada di sinkronisasi data, bukan sekadar sistem error.
Berikut beberapa penyebab umum mengapa NIK tidak masuk dalam sistem DTSEN untuk bansos:
1. Data Kependudukan Belum Mutakhir di Dukcapil
DTSEN dan sistem bansos lain mengambil rujukan utama dari data kependudukan.
Kalau ada perubahan (pindah alamat, perubahan status keluarga, atau pembaruan KTP/KK) tapi belum tercatat dengan baik di Dukcapil, sistem bisa menganggap NIK tidak valid atau tidak cocok.
2. Imbas Peralihan dari DTKS ke DTSEN
Tahun 2025 pemerintah resmi mengalihkan basis data dari DTKS ke DTSEN sebagai data tunggal sosial ekonomi nasional.
Dalam proses transfer data, wajar jika ada penyesuaian, pemutakhiran, bahkan pembersihan data ganda atau tidak layak (inclusion error). Kalau data kamu tidak lengkap, bisa saja terlempar sementara dari daftar.
3. Tidak Lagi Masuk Kategori Miskin/Rentan
DTSEN memotret kondisi sosial-ekonomi secara berkala. Kalau terjadi perubahan signifikan (penghasilan naik, aset bertambah, atau perbaikan kondisi rumah tangga), status penerimaan bansos bisa berubah.
4. Belum Diusulkan atau Belum Lolos Verifikasi di Tingkat Desa/Kelurahan
Banyak warga merasa “otomatis” harus dapat bansos padahal belum pernah diusulkan secara formal lewat desa atau aplikasi resmi. Di sisi lain, proses verifikasi lapangan juga bisa membuat sebagian usulan ditolak jika tidak memenuhi kriteria.
5. Kesalahan Penulisan Nik Atau Identitas Lainnya
Hal sederhana seperti salah satu digit NIK, penulisan nama berbeda antara KTP dan sistem, atau mismatch tanggal lahir bisa membuat sistem gagal mengenali kamu sebagai orang yang sama.
Baca Juga: Cara Daftar UMKM Online 2025 Gratis, Nggak Pake Ribet!
Syarat Mengatasi NIK yang Tidak Terdaftar Bansos
Untungnya, permasalahan NIK tidak muncul di sistem bansos bisa diperbaiki lewat prosedur resmi. Lantas, apa saja persyaratan untuk memperbaikinya?
Pastikan kamu memenuhi syarat perbaikan NIK bansos berikut ini:
- NIK KTP dan KK yang sah dan terbaca di sistem Dukcapil (bukan KTP sementara atau data lama yang belum diperbarui).
- Alamat domisili yang tercatat di KTP sesuai dengan kenyataan di lapangan (kalau sudah lama pindah dan belum ubah KTP, sebaiknya sekalian diperbarui).
- Kondisi sosial ekonomi keluarga yang sejalan dengan kriteria penerima bansos, yaitu miskin atau rentan miskin, sesuai indikator yang digunakan dalam DTSEN.
- Dokumen pendukung lain jika diminta, seperti surat keterangan tidak mampu, bukti kepemilikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau dokumen program bantuan sebelumnya.
Cara Mengatasi NIK agar Terdaftar Bansos
1. Perbarui Data Kependudukan di Dukcapil
Langkah pertama selalu dimulai dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), karena di sini sumber data NIK nasional disimpan.
Kalau di Dukcapil saja NIK belum aktif atau datanya tidak sinkron, sistem bansos mana pun tidak akan bisa membaca identitasmu dengan benar.
Data di Dukcapil perlu diperbarui. Sebab, perubahan alamat, status keluarga, atau perbaikan kesalahan penulisan bisa membuat data di DTSEN atau sistem bansos tertinggal.
Dengan pembaruan, sistem nasional akan kembali mengenali NIK kamu sebagai identitas tunggal yang valid.
Caranya:
- Datangi kantor Dukcapil terdekat sesuai domisili di KTP.
- Bawa KTP dan KK asli beserta fotokopinya.
- Jelaskan bahwa NIK kamu tidak terbaca di sistem bansos dan minta pengecekan status NIK.
- Jika ditemukan ketidaksesuaian (alamat, status, data keluarga), ajukan pembaharuan data.
- Minta petugas melakukan sinkronisasi dan refresh database setelah pembaruan selesai.
2. Laporkan ke Kantor Desa/Kelurahan untuk Pemutakhiran Data Sosial
Setelah NIK aman di Dukcapil, selanjutnya melapor ke kantor desa atau kelurahan.
Desa/kelurahan menjadi penghubung antara kondisi nyata di lapangan dengan sistem data nasional. Mereka yang melakukan pendataan, verifikasi, dan pengusulan rumah tangga yang dianggap layak bantuan.
Langlah-langkah pelaporannya yaitu:
- Datangi kantor desa/kelurahan sesuai alamat KTP.
- Sampaikan bahwa data di Dukcapil sudah diperbarui, tapi NIK masih belum terbaca di sistem bansos.
- Serahkan dokumen: KTP, KK, dan kalau ada bukti pembaruan dari Dukcapil.
- Minta petugas memeriksa apakah kamu sudah tercatat dalam DTSEN sebagai rumah tangga miskin/rentan.
3. Cek Status dan Usulkan Diri Lewat Aplikasi Cek Bansos
Setelah update di Dukcapil dan desa, kamu juga bisa cek dan memonitor status secara mandiri lewat portal cekbansos.kemensos.go.id atau aplikasi Cek Bansos resmi dari Kemensos di Play Store atau App Store.
Aplikasi ini bukan cuma untuk melihat status, tapi juga menyediakan fitur “Usul” untuk mengajukan diri atau keluarga sebagai calon penerima, sesuai mekanisme yang dijelaskan Kemensos.
Langkah pengecekannya di aplikasi Cek Bansos:
- Unduh aplikasi “Cek Bansos” dari Play Store dan pastikan developernya Kementerian Sosial RI.
- Daftar akun menggunakan NIK dan nomor ponsel aktif, lalu lakukan verifikasi.
- Login dan masuk ke menu “Cek Bansos”, isi data wilayah sesuai KTP.
- Lihat apakah nama dan NIK kamu sudah muncul sebagai penerima atau calon penerima bantuan.
- Jika belum, gunakan fitur “Usul” (bila tersedia) dan ikuti alur pengajuan sesuai petunjuk di aplikasi.
4. Koordinasi dengan Pendamping Sosial atau Petugas Bansos
Terakhir, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan pendamping sosial di wilayahmu, seperti pendamping PKH atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Mereka biasanya memahami detail teknis di lapangan dan bisa membantu menjelaskan status usulan, hasil verifikasi, hingga langkah lanjutan jika masih ada kendala.
Pendamping juga bisa membantu memastikan laporan dari Dukcapil dan desa benar-benar masuk ke sistem. Jika ada kendala administrasi atau teknis, pendamping akan langsung menghubungimu untuk perbaikan.
Baca Juga: Penyebab & Cara Mengatasi Rekening Bank yang Diblokir PPATK
Hati-hati Penipuan Calo Perbaikan Data Bansos
Begitu isu bansos dan NIK tidak terdaftar ramai, selalu ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan.
Modus calo perbaikan data bansos yang mengaku bisa meloloskan NIK jadi penerima bansos pun masih marak ditemui di Facebook dan media sosial lainnya. Mereka meminta bayaran sejumlah uang atau menyerahkan data pribadi lengkap.
Kemensos, Komdigi, dan berbagai lembaga resmi sudah mengingatkan bahwa semua proses pendaftaran, pemutakhiran, dan pengecekan bansos adalah GRATIS.
Jadi, jika ada pihak yang meminta bayaran untuk “aktivasi data”, “mempercepat pencairan”, atau “memasukkan nama ke daftar penerima”, maka indikasi kuat penipuan.
Beberapa pola yang harus kamu waspadai:
- Pesan WhatsApp, SMS, atau DM mengatasnamakan Kemensos/petugas bansos, lengkap dengan logo dan bahasa formal.
- Link pendaftaran atau cek bansos menggunakan domain aneh, bukan .go.id resmi.
- Permintaan data sensitif seperti foto KTP, KK, nomor rekening, PIN, atau kode OTP dengan alasan verifikasi. Pemerintah sudah menegaskan bahwa data seperti ini tidak diminta lewat pesan pribadi.
- Ajakan transfer uang untuk “biaya admin”, “biaya aktivasi”, atau “biaya verifikasi penerima bansos”. Semua itu bukan prosedur resmi.
Kalau kamu menemukan modus seperti ini, jangan direspons. Lebih aman:
- Abaikan pesan dan jangan klik link yang dikirim.
- Jangan kirim foto KTP, KK, atau kode OTP ke pihak yang tidak jelas.
- Laporkan ke kanal pengaduan resmi pemerintah seperti lapor.go.id atau layanan pengaduan Kemensos/Kominfo.
Dengan memahami aturan, penyebab masalah, dan alur perbaikannya, kamu bisa lebih tenang menghadapi kasus NIK tidak terdaftar bansos.
Kuncinya, benahi data di jalur resmi, pantau lewat aplikasi Cek Bansos, dan tetap waspada pada pihak yang memanfaatkan situasi. Semoga membantu!
Mau aman dalam mengelola dana dan cari referensi tips finansial? Langsung saja eksplor Tuwaga!
Di Tuwaga, kamu juga bisa eksplor berbagai tips keuangan dan investasi yang bantu keuanganmu makin sehat dan terarah.
Kamu juga bisa cek, bandingkan, dan ajukan tabungan, deposito, kartu kredit, dana tunai kendaraan, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA) dari berbagai bank secara resmi dan tanpa biaya tambahan, lho!













































