Sebelum tanda tangan akad kredit, ada satu hal penting yang sering disepelekan, padahal dampaknya bisa panjang: cara menghitung angsuran per bulan.
Nggak sedikit orang yang baru merasa cicilan “kok berat ya?” setelah beberapa bulan berjalan. Padahal, kalau dari awal sudah paham cara menghitung angsuran, termasuk jenis bunga dan skema cicilannya, banyak risiko keuangan yang sebenarnya bisa dihindari.
Lewat artikel ini, Tuwaga bakal ngajak kamu memahami cara menghitung angsuran per bulan dengan bahasa yang lebih santai dan mudah dipahami. Mulai dari kenalan dengan bunga pinjaman, jenis suku bunga yang umum dipakai bank, sampai contoh perhitungan angsuran flat dan anuitas. Lengkap dengan tips finansial biar cicilan tetap aman buat cash flow bulanan kamu!
💡 Jadi, Poinnya…
- Kenali Skema Bunganya Dulu: Besar cicilan bulanan sangat dipengaruhi jenis bunga: flat, anuitas, atau floating. Salah pilih skema bisa bikin cicilan terasa ringan di awal tapi berat di belakang.
- Angsuran Ideal Maksimal 30% Gaji: Biar keuangan tetap sehat, total cicilan sebaiknya nggak lebih dari 30% penghasilan bulanan supaya masih ada ruang buat kebutuhan lain.
- Hitung dari Awal = Lebih Tenang di Tengah Jalan: Dengan melihat simulasi angsuran sejak awal, kamu bisa menghindari kaget di tengah jalan dan meminimalkan risiko gagal bayar.
Penentu Angsuran Per Bulan, Kenalan Dulu dengan Bunga Pinjaman
Ada satu konsep dasar yang wajib kamu pahami ketika menghitung angsuran yaitu bunga pinjaman. Soalnya, besar-kecilnya cicilan per bulan bukan cuma ditentukan oleh nominal pinjaman, tapi sangat dipengaruhi oleh bunga yang diterapkan.
Dalam dunia kredit, bunga bisa dibilang sebagai “harga sewa uang”. Saat kamu meminjam dana dari bank atau lembaga keuangan, kamu tidak hanya mengembalikan pokok pinjaman, tapi juga membayar biaya tambahan sebagai kompensasi karena sudah menggunakan dana tersebut dalam jangka waktu tertentu.
Komponen bunga akan yang langsung memengaruhi:
- Besar cicilan bulanan
- Total uang yang harus kamu kembalikan
- Beban keuangan jangka panjang
Biasanya, bunga dinyatakan dalam bentuk persentase (suku bunga) dari jumlah pokok pinjaman. Persentase inilah yang kemudian menjadi dasar perhitungan angsuran per bulan.
Jenis Suku Bunga yang Perlu Kamu Tahu
Sebelum menghitung angsuran, kamu juga perlu tahu jenis suku bunga yang digunakan dalam kredit.
1. Suku Bunga Tetap (Fixed)
Suku bunga fixed artinya persentase bunganya tidak berubah dari awal hingga akhir tenor kredit.
Jenis bunga ini sering digunakan pada:
- KPR subsidi
- Kredit kendaraan
- Cicilan jangka pendek
Keunggulannya, cicilan jadi lebih stabil dan mudah diprediksi. Cocok buat kamu yang ingin kepastian jumlah angsuran setiap bulan.
2. Suku Bunga Mengambang (Floating)
Berbeda dengan fixed, bunga floating bisa naik atau turun mengikuti kondisi pasar dan suku bunga acuan. Biasanya diterapkan setelah masa bunga tetap berakhir, terutama pada KPR.
Risikonya, cicilan bisa ikut naik ketika suku bunga pasar meningkat. Karena itu, penting untuk memperhitungkan kemungkinan perubahan ini sejak awal.
Cara Menghitung Angsuran per Bulan Berdasarkan Skema Bunga
Setelah memahami bunga, sekarang masuk ke bagian paling krusial: cara menghitung angsuran per bulan.
1. Menghitung Angsuran dengan Bunga Flat
Pada sistem bunga flat, bunga dihitung dari pokok pinjaman awal, bukan dari sisa pinjaman.
Itulah sebabnya, nominal cicilan per bulan akan selalu sama dari awal sampai lunas.
Rumus bunga flat:
Bunga per bulan = (Pokok Pinjaman × Suku Bunga × Tenor) ÷ Jumlah Bulan
Angsuran per bulan = Angsuran pokok + bunga per bulan
Contoh perhitungan:
- Pinjaman: Rp36.000.000
- Bunga flat: 12% per tahun
- Tenor: 18 bulan
Langkah perhitungan:
Total bunga = Rp36.000.000 × 12% × 1,5 = Rp6.480.000
Bunga per bulan = Rp6.480.000 ÷ 18 = Rp360.000
Pokok per bulan = Rp36.000.000 ÷ 18 = Rp2.000.000
Jadi, angsuran per bulannya adalah Rp2.360.000
Sistem ini cocok buat kamu yang ingin cicilan stabil dan mudah dihitung. Tapi perlu dicatat, total bunga yang dibayar biasanya lebih besar dibanding sistem lain.
2. Menghitung Angsuran dengan Bunga Anuitas
Berbeda dengan flat, sistem anuitas membuat total cicilan per bulan tetap, tapi komposisi antara pokok dan bunga berubah.
Di awal kredit porsi bunga lebih besar dan pokok lebih kecil. Lalu, mendekati akhir tenor pokok makin besar dan bunga makin kecil
Rumus anuitas:
Angsuran = P × i × (1 + i)ⁿ ÷ ((1 + i)ⁿ − 1)
Keterangan:
P = pokok pinjaman
i = bunga per bulan
n = jumlah bulan
Contoh perhitungan:
- Pinjaman: Rp120.000.000
- Bunga: 9% per tahun (0,75% per bulan)
- Tenor: 24 bulan
Hasil perhitungan anuitas:
Angsuran sekitar Rp5.480.000 per bulan, karena pada bulan pertama:
Bunga: ± Rp900.000
Pokok: ± Rp4.580.000
Bulan-bulan berikutnya, porsi bunga akan menurun, sementara pokok meningkat, meski total cicilan tetap sama. Sistem ini umum digunakan pada KPR dan kredit jangka panjang.
Tips Finansial Sebelum Mengambil Cicilan
Biar cicilan nggak jadi beban di tengah jalan, perhatikan beberapa hal ini:
- Pastikan total angsuran maksimal 30% dari penghasilan bulanan
- Jangan tergiur cicilan kecil, perhatikan juga total bunga
- Pahami jenis bunga dan potensi perubahan cicilan
- Sisakan ruang untuk dana darurat
- Hindari menambah cicilan baru saat cicilan lama belum stabil
Ingat, cicilan adalah komitmen jangka panjang, bukan keputusan impulsif.
Cicilan Aman, Keuangan Lebih Sehat
Menghitung angsuran per bulan bukan sekadar soal matematika, tapi soal mengelola risiko keuangan. Dengan memahami jenis bunga dan skema cicilan sejak awal, kamu bisa lebih tenang dalam mengambil keputusan kredit apa pun.
Suka konten kaya gini? Langsung eksplor konten finansial di Tuwaga.
Lewat Tuwaga, kamu bisa menemukan berbagai artikel finansial, insight keuangan, dan informasi produk keuangan sesuai kebutuhanmu. Mulai dari tabungan, kartu kredit, tabungan, deposito, dana tunai kendaraan, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA) dari lembaga terpercaya, semuanya bisa kamu pelajari dan ajukan dengan lebih bijak.
Yuk, eksplor konten finansial di Tuwaga sekarang dan mulai kelola cuan hasil jualan Shopee kamu dengan lebih cerdas. Karena cuan yang bertahan lama selalu dimulai dari keputusan keuangan yang tepat.














































