Mau berangkat umroh tahun ini? 🤲 Jangan buru-buru daftar dulu, ya. Penting banget buat tahu daftar travel umroh penipu yang masih ada sampai sekarang. Kenapa? Karena penipuan travel umroh biasanya berkedok harga murah, janji fasilitas mewah, dan keberangkatan super cepat.
Intinya, daftar travel umroh penipu itu berisi biro perjalanan nakal yang beroperasi tanpa izin resmi, sering gagal memberangkatkan jamaah, dan bikin uang calon jamaah raib begitu saja. Yuk, simak artikel ini biar kamu lebih waspada sebelum ambil keputusan!
💡 Jadi, Poinnya…
- Harga Murah = Alarm Bahaya: Kalau harga terlalu indah buat jadi kenyataan, biasanya memang nggak nyata.
- Legalitas Itu Kunci: Selalu cek izin resmi PPIU dari Kemenag biar ibadahmu aman dan tenang.
- Transparansi = Kepercayaan: Travel yang sehat pasti terbuka soal fasilitas, jadwal, dan pembayaran.
7 Tips Agar Terhindar Dari Travel Umroh Penipu
Penting untuk selalu selektif pilih travel resmi dan terpercaya. Dengan begitu, ibadahmu tenang, hati pun lebih mantap saat menjalankan umroh. Untuk itu, cek tips-tips di bawah ini agar kamu terhindar dari penipuan.
1. Harga paket tidak wajar
Kalau ada travel menawarkan paket umroh dengan harga super miring, hati-hati. Biaya umroh punya standar tertentu, termasuk tiket pesawat, visa, akomodasi, dan transportasi. Harga yang terlalu murah biasanya ada “jebakan” di baliknya, bisa jadi fasilitas dipotong atau malah tidak ada keberangkatan sama sekali.
2. Tidak memiliki izin resmi PPIU dari Kementerian Agama
Setiap biro umroh wajib punya izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Kalau izin ini tidak ada, status travel sudah jelas ilegal. Kamu bisa cek daftar PPIU resmi langsung di website Kemenag.
3. Alamat kantor tidak bisa ditemukan
Travel resmi biasanya punya kantor fisik yang bisa dikunjungi. Kalau alamatnya samar, berubah-ubah, atau hanya beroperasi via media sosial, patut dicurigai.
4. Rekening pembayaran bukan atas nama perusahaan
Travel profesional pasti menggunakan rekening atas nama perusahaan. Kalau diminta transfer ke rekening pribadi, itu tanda bahaya besar.
5. Sering mengubah jadwal keberangkatan tanpa alasan logis
Memang ada faktor tertentu yang bisa bikin jadwal berubah, tapi kalau terlalu sering tanpa alasan jelas, itu tanda manajemen bermasalah atau indikasi penipuan.
6. Tidak memberikan bukti transaksi atau kontrak tertulis
Kontrak resmi itu penting biar hak jamaah terlindungi. Kalau travel menolak atau menunda memberi bukti tertulis, jangan lanjutkan pembayaran.
7. Menghindar saat ditanya kejelasan jadwal dan fasilitas
Travel terpercaya pasti transparan soal jadwal penerbangan, hotel, dan layanan lain. Kalau mereka mengelak, jawabannya muter-muter, atau malah marah saat ditanya detail, sebaiknya segera tinggalkan.
Daftar Travel Umroh Penipu 2025
1. First Travel
First Travel dikenal sebagai salah satu kasus penipuan travel umroh terbesar dalam sejarah Indonesia. Agen ini sempat populer karena menawarkan paket umroh dengan harga di bawah standar, mulai dari Rp 11 juta, yang berhasil menarik minat puluhan ribu calon jamaah. Sayangnya, di balik itu semua, bisnis tersebut dijalankan dengan skema ponzi: dana dari jamaah baru dipakai untuk memberangkatkan jamaah sebelumnya.
Kerugian: Perusahaan ini dimiliki oleh pasangan suami istri, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan. Pada 2017, terungkap bahwa sekitar 63.310 jamaah gagal berangkat, dengan total kerugian mencapai kurang lebih Rp 905 miliar.
Modus yang mereka gunakan antara lain gencar mempromosikan paket murah lewat media sosial, namun uang jamaah justru dipakai untuk kepentingan pribadi, seperti membeli aset mewah, membangun restoran, hingga membiayai bisnis fashion. Kasus ini menjadi pelajaran penting agar masyarakat lebih waspada memilih biro umroh.
2. Abu Tours
Abu Tours adalah salah satu kasus penipuan travel umroh terbesar di Indonesia setelah First Travel. Perusahaan yang berbasis di Makassar ini sempat dikenal luas karena menawarkan paket umroh dengan harga terjangkau, sehingga berhasil menarik puluhan ribu jamaah dari berbagai daerah.
Namun, di balik popularitasnya, bisnis ini ternyata dijalankan dengan sistem serupa skema ponzi, di mana dana dari jamaah baru dipakai untuk menutup biaya jamaah sebelumnya. Akibatnya, banyak calon jamaah yang akhirnya gagal berangkat ke Tanah Suci.
Kerugian: Kasus ini mencuat pada tahun 2018, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,2 triliun dan jumlah korban lebih dari 96.000 orang. Dana yang terkumpul dari jamaah tidak digunakan sesuai peruntukan, melainkan diputar untuk bisnis lain.
Pemilik Abu Tours, Hamzah Mamba, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan dijatuhi hukuman penjara. Skandal Abu Tours menjadi salah satu bukti betapa pentingnya jamaah untuk selalu memeriksa izin resmi dan rekam jejak biro perjalanan umroh sebelum mendaftar.
3. PT Solusi Balad Lumampah
PT Solusi Balad Lumampah (SBL) adalah biro perjalanan umroh asal Bandung yang juga terjerat kasus penipuan besar pada tahun 2018. Travel ini sempat menarik perhatian ribuan calon jamaah dengan menawarkan paket umroh murah dan janji keberangkatan cepat.
Namun, di balik itu, SBL menjalankan modus skema ponzi: memutar dana jamaah baru untuk menutup biaya jamaah lama. Alhasil, banyak jamaah yang akhirnya tidak pernah diberangkatkan.
Kerugian: Akibat kasus ini ditaksir kerugian lebih dari Rp 300 miliar, dengan korban mencapai 12.845 orang. Ironisnya, dana yang seharusnya dipakai untuk memberangkatkan jamaah justru digunakan pemilik SBL untuk memenuhi gaya hidup mewah, termasuk koleksi mobil mewah yang mencolok.
Pemilik perusahaan, Haji Uu Abdul Rojak, kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Skandal SBL menambah daftar panjang travel umroh bermasalah di Indonesia dan menjadi pengingat keras agar masyarakat selalu memeriksa izin PPIU resmi serta rekam jejak perusahaan sebelum memilih agen perjalanan.
4. PT Hasanah Magna Safari
PT Hasanah Magna Safari (HMS) juga tercatat sebagai salah satu biro perjalanan umroh bermasalah yang merugikan banyak calon jamaah. Perusahaan ini menawarkan paket umroh dengan harga sangat miring untuk menarik minat masyarakat.
Bahkan, untuk kelas bisnis yang biasanya berkisar Rp 80 jutaan, mereka berani menawarkan hanya separuhnya. Iming-iming harga murah ini membuat banyak jamaah tergiur, padahal pada akhirnya keberangkatan tidak pernah terealisasi.
Berdasarkan hasil rekapan, kerugian akibat kasus HMS mencapai sekitar Rp 14 miliar dengan korban ratusan calon jamaah. Modus yang dijalankan serupa dengan skema ponzi, yakni menggunakan dana dari pendaftar baru untuk menutup kewajiban kepada jamaah lama.
Sayangnya, aliran dana tersebut tidak berkelanjutan, hingga akhirnya terungkap sebagai penipuan. Kasus ini menjadi pengingat bahwa harga paket umroh yang terlalu murah biasanya tidak masuk akal. Jamaah perlu waspada dan selalu memastikan travel sudah berizin resmi di Kementerian Agama sebelum melakukan pembayaran.
Bijak Pilih Travel, Tenang Beribadah
Jangan sampai ibadah suci ternodai karena jadi korban travel nakal. Selalu teliti, cek legalitas, dan jangan gampang tergoda harga murah. Nah, kalau kamu lagi cari insight finansial biar makin cerdas ngatur uang ✨, Tuwaga siap jadi partner kamu!
Di Tuwaga, kamu bisa baca artikel seru tentang tips keuangan, pilih produk finansial sesuai kebutuhan (dari kartu kredit, savings, KPR, deposito, sampai dana tunai properti & kendaraan), bahkan bisa langsung apply produknya. Plus, ada juga TuwagaPromo buat dapetin promo & diskon menarik di merchant favorit kamu di mall!
