Aksi solidaritas Ferry Irwandi, pendiri Malaka Project, yang menggalang dana untuk korban bencana Sumatera mencuri perhatian publik pada 1 Desember 2025. Dalam 24 jam, Ferry berhasil menghimpun lebih dari Rp10 miliar dari 87 ribu donatur, angka yang langsung viral dan jadi perbincangan nasional.
Namun, yang membuat kisah ini semakin menarik adalah keikutsertaan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang juga membuka gerakan serupa setelah Ferry, dengan klaim donasi yang mencapai Rp75 miliar.
Apa yang membuat aksi Ferry begitu menonjol? Ini 7 fakta yang perlu kamu tahu.
💡 Jadi Poinnya…
- Ferry Pecahkan Rekor Donasi: Dalam 24 jam, Ferry Irwandi berhasil menggalang lebih dari Rp10 miliar dari 87 ribu donatur.
- Efek Domino Sampai ke Pemerintah: Aksi Ferry memicu Mentan Andi Amran Sulaiman menggalang dana serupa hingga Rp75 miliar, meski respons publik lebih kritis soal transparansi dan timing-nya.
- Transparansi & Gerakan Akar Rumput: Ferry menekankan akuntabilitas dan update terbuka, memperlihatkan bagaimana gerakan organik dari rakyat bisa memberi dampak nyata dalam penanganan bencana.
1. Ferry Irwandi Galang Dana dengan Kecepatan Luar Biasa
Ferry Irwandi memulai kampanye donasi untuk korban bencana alam yang melanda Sumatera pada 1 Desember 2025. Dalam kurun waktu 24 jam, dia berhasil mengumpulkan lebih dari Rp10.374.064.800 dari 87.605 donatur melalui platform Kitabisa.
Kecepatan penggalangan dana ini memecahkan rekor, menunjukkan betapa besarnya solidaritas masyarakat Indonesia ketika dipimpin oleh figur yang tepat. Dalam siaran langsung yang dilakukan Ferry di Instagram dan YouTube, dia menunjukkan progres donasi secara real-time, yang memicu rasa kebersamaan dan semangat gotong royong.
Menurut pengamatan Taufan Teguh Akbari, dosen LSPR, galang dana Ferry Irwandi tidak hanya mengumpulkan dana dalam jumlah besar, Tapi juga menginspirasi banyak pihak, termasuk para influencer lain seperti Rachel Vennya dan Praz Teguh, yang turut membantu memperluas jangkauan kampanye.
2. Bantuan Segera Disalurkan ke Lokasi Bencana
Ferry Irwandi memastikan bahwa dana yang terkumpul akan segera disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan.
Dalam kolaborasi dengan Polri, seperti yang dikutip dari Inilah.com, bantuan logistik berupa beras, susu UHT, pakaian, dan peralatan mandi segera dikirimkan menggunakan jalur udara. Bahkan, 2,6 ton bantuan disalurkan ke Sumatera Utara melalui penerbangan dari Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Ferry menegaskan bahwa dana tersebut akan didistribusikan ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh bantuan konvensional.
“Menuju Kuala Simpang, Kabupaten Tamiang, ada sekitar 4 ton dan 4000 liter air bersih yang akan kita distribusikan kesana.
Kita akan berusaha untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di sana, dalam beberapa saat lagi semua akses komunikasi kami akan terputus, setelah dari sana akan kita update perkembangan selanjutnya. Terima kasih,” tulis Ferry melalui Instagram @irwandyferry.
3. Aksi Ferry Memicu Efek Domino, Mentan Ikut Galang Dana
Setelah Ferry mengumumkan keberhasilan penggalangan dana tersebut, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga meluncurkan gerakan donasi untuk korban bencana Sumatera.
Tak jauh berbeda dengan aksi Ferry, Mentan Amran berhasil mengumpulkan Rp75,85 miliar hanya dalam waktu satu jam pada Kamis, (2/12/2025).
Namun, reaksi publik cukup berbeda kepada Mentan Arman. Publik heran, mengapa baru sekarang Kementerian Pertanian melakukan penggalangan dana, padahal bencana ini sudah terjadi beberapa hari sebelumnya?
“Ini 5W1H nya ga lengkap, dimana ngegalangnya? Kapan? Dalam acara apa? Siapa aja yang nyumbang? Berapa orang? Masuk Ke rekening mana? Bagaimana audit dilakukan? Hahaha. Kalau pakai @kitabisa sebagian di antaranya bisa lebih transparan,” tulis salah satu netizen di akun @cnnindonesia.
4. Solidaritas dari Rakyat untuk Rakyat
Dalam setiap pesan yang disampaikan Ferry, dia selalu menekankan pentingnya kebersamaan. “Dari nakama untuk nakama,” tulis Ferry, merujuk pada komunitas dan solidaritas.
Gaya komunikasinya yang penuh semangat, mengenakan jaket bertema anime One Piece, menjadi simbol kekuatan persatuan rakyat Indonesia dalam menghadapi bencana.
Bantuan yang diberikan berasal dari masyarakat untuk masyarakat, menunjukkan bahwa solidaritas dapat tumbuh dari bawah tanpa perlu adanya intervensi formal yang lambat.
5. Transparansi dan Akuntabilitas Menjadi Prioritas
Salah satu aspek yang ditekankan oleh Ferry adalah transparansi dalam pengelolaan dana. Dalam setiap update yang dibagikan melalui media sosial, Ferry menyebutkan bahwa seluruh proses penggalangan dana dan penyaluran bantuan akan dilakukan secara terbuka.
Melalui akun Instagram @irwandyferry, Ferry mengungkapkan, “Transparansi dan akuntablitas adalah kunci, ini juga akan terus kita update, ini amanah yang harus dijaga sampai sen terkecil. terus update ya teman-teman.”
Hal ini membangun kepercayaan publik terhadap kampanye yang digalangkannya dan memastikan bahwa tidak ada penyelewengan dalam penggunaan dana yang terkumpul.
6. Respons Pemerintah yang Dianggap Terlambat
Sebelum penggalangan dana ini, bencana yang terjadi di Sumatera telah menimbulkan kerusakan yang sangat besar. Ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan mengalami kerugian materiil yang luar biasa.
Setidaknya 836 korban jiwa, 509 orang hilang, dan 2,7 ribu luka-luka tercatat hingga Jumat (5/12), berdasarkan Data Korban Bencana dari BNPB.
Namun, dilansir dari DPR RI dan BBC, banyak yang merasa bahwa respons pemerintah dalam menetapkan status bencana nasional terbilang lambat. Hal ini menjadi topik perbincangan di media sosial.
Penting untuk diingat bahwa meskipun negara memiliki kewajiban untuk memberikan bantuan kepada korban bencana, partisipasi publik melalui donasi sangat membantu dalam mempercepat penanggulangan bencana. Hal ini juga tercantum dalam UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
7. Gerakan Akar Rumput yang Menginspirasi
Ferry Irwandi berhasil menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kekuatan luar biasa untuk saling membantu ketika ada figur yang mampu menyatukan harapan mereka.
Gerakan ini bukan hanya soal dana yang terkumpul. Tapi juga tentang bagaimana gerakan ini tumbuh secara organik, tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Ini adalah contoh nyata bagaimana masyarakat bisa berkolaborasi untuk tujuan yang lebih besar.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasco Ruseimy, pun menyampaikan apresiasi atas inisiatif aksi solidaritas yang dilakukan Ferry dan komunitasnya. “Ferry adalah hati sahabat dari jauh.”
Dengan bantuan masyarakat dan kolaborasi antara lembaga swasta dan pemerintah, diharapkan proses penanggulangan bencana dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. #PrayForSumatera.
