Gabung Tuwaga Club! dapatkan tools
finansial senilai Rp300rb GRATIS!

Gabung Sekarang
/
/
/
Penasaran, Gaji Tersangka Korupsi Proyek Fiktif PT Telkom 2025 Berapa, Sih?

Penasaran, Gaji Tersangka Korupsi Proyek Fiktif PT Telkom 2025 Berapa, Sih?

Ditulis oleh
 21 views
Terakhir diupdate Fri, 16 May 2025

Sudah dengar belum soal kasus proyek fiktif di PT Telkom? Iya yang total kerugiannya sampai menyentuh Rp431 miliar, seperti diberitakan Tempo. Bukan cuma bikin geleng-geleng kepala, tapi juga bikin penasaran di banyak aspek. Soalnya, orang-orang yang jadi tersangka menduduki jabatan tinggi. So, pasti gajinya nggak main-main, kan?

Kira-kira berapa ya, gaji bulanan yang diterima para tersangka kasus korupsi proyek fiktif PT Telkom ini sampai rasanya kok, kekurangan banget? Cari tahu bareng Tuwaga di artikel ini, yuk!

Gaji Tersangka Kasus Korupsi Proyek Fiktif PT Telkom

Dilansir dari Bimbel BUMN 2025, berikut perkiraan gaji para tersangka korupsi proyek fiktif PT Telkom berdasarkan jabatannya:

1. August Hoth P.M

  • Jabatan: General Manager Enterprise Segmen Financial Management Service PT Telkom (2017-2020).
  • Estimasi Gaji: Rp31 juta – Rp42,9 juta per bulan (belum termasuk bonus, komisi, dan tunjangan)

2. Herman Maulana

  • Jabatan: Account Manager Tourism Hospitality Service PT Telkom (2015-2017)
  • Estimasi Gaji: Rp8 juta – Rp16 juta per bulan (belum termasuk berbagai tunjangan).

3. Alam Hono

  • Jabatan: Executive Account Manager PT Infomedia Nusantara (2016-2018)
  • Estimasi Gaji: Rp10 juta – Rp16 juta per bulan (belum termasuk berbagai tunjangan).

Selain itu, ada empat tersangka lain yang menjabat sebagai direktur utama di perusahaan-perusahaan swasta yang terlibat. Nah, gaji level direktur utama bisa tembus Rp120 jutaan per bulan, tergantung skala dan omzet perusahaan.

Sementara itu, ditetapkan juga seorang tersangka dengan jabatan Direktur Keuangan dan Administrasi yang diperkirakan mengantongi gaji sekitar Rp40 jutaan per bulan.

Cek Juga: Profil CEO, COO, dan CIO Danantara: Kekayaan, Kasus hingga Gajinya

Proyek Fiktif PT Telkom, Kok Bisa Kecolongan?

Skema korupsi proyek fiktif PT Telkom ini bisa dibilang licin banget. Seperti dilaporkan Tempo, ada sembilan perusahaan swasta yang diduga “kongkalikong” sama oknum dalam tubuh PT Telkom dan anak perusahaannya sepanjang tahun 2016-2018.

Modusnya? Sembilan perusahaan tersebut bikin seolah-olah ada proyek pengadaan barang dan jasa. Padahal proyeknya fiktif alias cuma ada di atas kertas.

Anak perusahaan Telkom yang dilibatkan antara lain:

  • PT Infomedia
  • PT Telkominfra
  • PT Pins
  • PT Graha Sarana Duta

Nah, empat anak usaha tadi ditugaskan seakan-akan jadi pelaksana proyek, padahal proyeknya nggak pernah ada. Mereka kerja sama dengan sejumlah vendor yang ternyata berafiliasi dengan para tersangka.

Bahkan, ada perusahaan mitra yang pemegang sahamnya adalah istri dari salah satu tersangka. Jadi ya, bisa dibilang proyeknya fiktif, uangnya nyata dan mengalir di jaringan mereka sendiri.

Dilaporkan oleh Kejaksaan RI, total kerugian negara dari proyek fiktif PT Telkom pun mencapai Rp431.728.419.870 dengan rincian nilai proyek di masing-masing perusahaan, yaitu:

  1. PT ATA Energi: Proyek baterai dan genset senilai Rp64,4 miliar.
  2. PT International Vista Quanta: Proyek smart mobile energy senilai Rp22 miliar.
  3. PT Japa Melindo Pratama: Proyek elektrikal & mekanikal senilai Rp60,5 miliar.
  4. PT Green Energy Natural Gas: Proyek gas plant Gresik senilai Rp45,2 miliar.
  5. PT Fortuna Aneka Sarana Triguna: Proyek smart supply chain senilai Rp13,2 miliar.
  6. PT Forthen Catar Nusantara: Proyek pemeliharaan infrastruktur senilai Rp67,4 miliar.
  7. PT VSC Indonesia Satu: Proyek pengelolaan visa senilai Rp33 miliar.
  8. PT Cantya Anzhana Mandiri: Proyek smart cafe & renovasi ruangan senilai Rp114,9 miliar.
  9. PT Batavia Prima Jaya: Proyek CT scan & dashboard monitoring senilai Rp10,9 miliar.

Pola aliran uangnya: Dari Telkom ke anak perusahaan, disalurkan ke vendor mitra, dipindah ke perusahaan swasta.

Rekam Jejak Korupsi di Lingkungan PT Telkom

Skandal proyek fiktif PT Telkom memang bikin heboh. Tapi, sayangnya itu bukan skandal pertama di lingkungan PT Telkom:

1. 2007: Dugaan Penyimpangan Tarif Telepon Lokal

Dikutip dari Indonesia Corruption Watch, dugaan penyimpangan ini merugikan pelanggan dan berpotensi menguntungkan pihak internal tertentu. Walau nggak sebesar kasus sekarang, tapi jadi sinyal awal adanya kebocoran.

2. 2024: Dugaan Pengadaan Server Telkomsigma

Pengadaan server untuk keperluan data center diduga di-mark-up dan nggak sesuai spesifikasi, seperti diberitakan VOI. Walau belum semua fakta terkuak, tapi sorotan publik udah tajam.

3. 2025: Proyek Fiktif Pengadaan Barang & Jasa

Proyek ini bisa berlangsung selama dua tahun tanpa terbongkar karena sistem pengawasannya lemah. Para tersangka lihai dalam memanfaatkan celah-celah birokrasi dan administrasi. Bahkan ada yang menyiapkan dokumen palsu buat memperkuat seolah proyeknya nyata.

Rekomendasi Produk

Duit Banyak, Tapi Masih Korupsi?

Gaji puluhan juta, bonus tahunan, tunjangan lengkap. Tapi kenapa ya, masih ada saja yang nekat makan uang rakyat? Coba bayangin deh, dana Rp431 miliar di kasus korupsi proyek fiktif PT Telkom kalau dipakai buat hal-hal bermanfaat bisa jadi:

  • Proyek perbaikan jalan-jalan berlubang satu kota,
  • Bantuan subsidi pendidikan atau pajak UMKM,
  • Bagi-bagi kopi Tuku seliter satu Indonesia. Seru banget, kan?ย 

Gaji Besar Bukan Jaminan Bebas dari Korupsi

Nah, menurut kamu sendiri, dana sebanyak itu enaknya dipakai buat apa biar lebih berguna buat orang banyak?

Lagi cari cara biar gaji nggak cepat ludes? Tuwaga siap bantu kamu kelola keuangan dengan mudah. Mulai dari cari kartu kredit, tabungan, deposito, dana tunai kendaraan, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA), semuanya bisa kamu ajukan di satu platform praktis.

Tenang, semua mitra di Tuwaga adalah bank dan lembaga keuangan resmi yang diawasi OJK, jadi aman dan terpercaya. Yuk, atur finansialmu lebih smart bareng Tuwaga! ๐Ÿ’ฐโœจ

Bagikan ke

Tentang Penulis

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?