Investasi properti adalah salah satu cara terbaik untuk menumbuhkan aset jangka panjang. Selain stabil, nilai properti cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Tapi, lokasi adalah kunci utama untuk kesuksesan investasi ini. Kalau kamu salah pilih lokasi, keuntungan yang diharapkan bisa melayang begitu saja.
Nah, kali ini Tuwaga akan kasih kamu 5 lokasi investasi properti yang menjanjikan di Indonesia, plus tips dan tools biar rencanamu makin matang! Yuk, simak 👇
💡Key takeaways:
- Kenapa Harus Investasi Properti?
Investasi properti di lokasi strategis bisa bikin cuan besar! Capital gain-nya bisa mencapai 15-35% per tahun. Misalnya, beli properti Rp1 miliar, keuntunganmu bisa sampai Rp350 juta setahun Selain itu, properti juga bisa jadi sumber pendapatan pasif lewat penyewaan. Stabil, menguntungkan, dan pastinya bikin tabunganmu terus tumbuh!✨- Riset dan Teknologi Membantu: Gunakan aplikasi seperti Rumah123, 99.co, atau Pinhome untuk membandingkan harga, mempelajari tren pasar, dan memilih lokasi dengan potensi pertumbuhan tinggi.
- Kelola Keuangan dengan Disiplin: Gunakan rekening terpisah seperti Jenius Dream Saver atau BCA Tahapan Berjangka untuk fokus menabung, dan hindari risiko over-leverage dengan memastikan cicilan KPR tidak lebih dari 30%-35% pendapatan bulanan.
1. Jakarta
Sebagai jantung ekonomi Indonesia, Jakarta selalu menjadi prioritas para investor. Kota ini memiliki permintaan tinggi untuk apartemen, ruang perkantoran, dan ruko, terutama di kawasan strategis seperti CBD Sudirman, Kuningan, dan SCBD.
Jakarta juga terus berbenah dengan infrastruktur baru seperti MRT, LRT, dan tol elevated, yang membuat kawasan transit-oriented development (TOD) seperti Blok M semakin diminati.
Jenis Properti Ideal
- Apartemen: Ideal untuk lokasi strategis seperti Sudirman atau Kuningan. Harga bisa mencapai miliaran, tapi pendapatan sewa apartemen juga tinggi.
- Kos Modern atau Coliving: Dengan tren baru seperti Rukita dan Cove, properti kos full-furnished dengan fasilitas tambahan semakin dicari.
Pendapatan Potensial
- Kos: Rp1.000.000 – Rp3.500.000 per bulan per kamar.
- Apartemen: Rp7 juta – Rp20 juta per bulan (tergantung lokasi dan fasilitas).
2. Bandung
Bandung bukan hanya kota wisata, tetapi juga salah satu pusat bisnis di Jawa Barat. Dengan kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung dan tol seperti Cisumdawu, Bandung semakin terhubung dengan Jakarta, menjadikannya lokasi strategis untuk investasi properti.
Jenis Properti Ideal
- Vila: Cocok untuk lokasi pariwisata seperti Lembang atau Dago.
- Kos Mahasiswa: Kawasan seperti Bojongsoang dan Gedebage sangat diminati mahasiswa.
Pendapatan Potensial
- Kos: Rp800.000 – Rp2.000.000 per bulan per kamar.
- Vila: Rp1 juta – Rp5 juta per malam (tergantung lokasi dan musim).
3. Surabaya
Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya memiliki banyak potensi untuk properti komersial seperti ruko dan apartemen. Kawasan Surabaya Barat sedang berkembang pesat, menarik banyak bisnis dan investor.
Jenis Properti Ideal
- Ruko: Cocok untuk usaha kecil atau penyewaan bisnis.
- Apartemen: Lokasi pusat kota seperti Dharmahusada atau Citraland sangat diminati.
Pendapatan Potensial
- Ruko: Rp50 juta – Rp100 juta per tahun.
- Apartemen: Rp2 juta – Rp5 juta per bulan.
4. Bali
Sebagai destinasi wisata internasional, Bali adalah lokasi favorit untuk investasi properti sewa. Villa, guest house, dan properti Airbnb sangat populer di kawasan seperti Canggu, Seminyak, dan Ubud.
Jenis Properti Ideal
- Vila: Cocok untuk wisatawan yang mencari pengalaman privat.
- Guesthouse: Alternatif ekonomis untuk turis lokal dan backpacker.
Pendapatan Potensial
- Vila: Rp10 juta – Rp50 juta per bulan (tergantung lokasi dan fasilitas).
- Guesthouse: Rp200.000 – Rp500.000 per malam per kamar.
5. Medan
Medan memiliki potensi besar sebagai pusat perdagangan dan ekonomi Sumatera. Lokasi strategis dekat Bandara Kualanamu dan tol membuat kota ini ideal untuk properti komersial maupun residensial.
Jenis Properti Ideal
- Ruko: Cocok untuk penyewaan bisnis lokal.
- Kos: Banyak dicari oleh pekerja migran dan mahasiswa.
Pendapatan Potensial
- Ruko: Rp40 juta – Rp80 juta per tahun.
- Kos: Rp600.000 – Rp1.500.000 per bulan per kamar.
facts : pada kuartal pertama tahun 2024, investasi di sektor properti mencapai Rp29,4 triliun, meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, sektor properti menyumbang 7% dari total investasi nasional sebesar Rp401,5 triliun pada kuartal tersebut.
Data ini menunjukkan bahwa sektor properti memiliki peran signifikan dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi yang konsisten terhadap total investasi nasional.
Tips Investasi Properti yang Aman dan Menguntungkan
Ini beberapa tips buat kamu memaksimalkan investasi properti kamu!
1. Pahami Tujuan Investasi
Sebelum membeli properti, tanyakan dulu pada dirimu: “Apa tujuan utama investasi ini?”
Jika untuk disewakan, pilih lokasi dengan permintaan tinggi untuk penyewa, seperti kawasan dekat kampus, pusat bisnis, atau tempat wisata. Pastikan fasilitasnya lengkap dan sesuai kebutuhan target pasar. Jika targetmu mahasiswa, kamu bisa buat kamar kos yang nyaman dengan akses internet dan dekat kampus.
Kalau propertimu untuk dijual kembali (flipping), cari properti di kawasan berkembang dengan harga di bawah pasar. Pertumbuhan infrastruktur seperti jalan tol, bandara baru, atau MRT bisa menjadi indikator lokasi potensial. Misalnya, properti di area seperti Gedebage, Bandung, direncanakan akan berkembang pesat dengan proyek kereta cepat.
2. Gunakan Rekening Terpisah
Pengelolaan uang yang disiplin adalah kunci untuk investasi properti. Kalau kamu mencampur dana investasi dengan kebutuhan sehari-hari bisa bikin rencana beli properti jadi berantakan.
- Rekomendasi:
- Buka rekening tabungan khusus properti, seperti BCA Tahapan Berjangka atau Mandiri Tabungan Rencana, yang memungkinkan auto-debit dan memiliki bunga lebih tinggi.
- Alternatif lainnya adalah Jenius Dream Saver memungkinkan kamu membuat target tabungan dengan sistem otomatis.
Dengan rekening terpisah, kamu bisa lebih fokus dan disiplin mencapai target dana properti tanpa tergoda untuk memakainya untuk kebutuhan lain.
3. Pakai Aplikasi untuk Memudahkan Riset
Teknologi bisa mempermudah proses riset dan transaksi properti. Gunakan aplikasi atau platform properti untuk memahami pasar sebelum membuat keputusan.
- Aplikasi yang Direkomendasikan:
- Rumah123 dan 99.co: Bandingkan harga pasar, cek tren harga, dan lihat fasilitas di sekitar properti.
- Pinhome: Cocok untuk analisis lebih mendalam tentang tren permintaan dan harga di lokasi targetmu.
- Cara Memanfaatkan:
- Gunakan fitur pencarian kawasan untuk melihat properti yang dijual atau disewakan di lokasi tertentu.
- Cari properti yang sesuai dengan budget dan skenario investasi, seperti properti di area TOD (Transit Oriented Development) untuk potensi kenaikan nilai lebih cepat.
4. Hindari Risiko Over-leverage
Membeli properti dengan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah langkah umum, tapi terlalu banyak utang bisa jadi bumerang jika pengelolaan arus kas tidak matang.
- Tips Menghindari Over-leverage:
- Pastikan cicilan properti tidak melebihi 30%-35% dari pendapatan bulananmu.
- Pilih tenor KPR yang sesuai kemampuan arus kas. Misalnya, tenor 10-15 tahun lebih aman dibandingkan tenor pendek dengan cicilan besar.
- Rekomendasi:
- Gunakan simulasi KPR dari bank seperti BCA atau Mandiri untuk memperkirakan kemampuan pembayaranmu.
- Cek bunga KPR terbaru dan bandingkan antar bank untuk mendapatkan suku bunga yang paling kompetitif.
5. Riset Mendalam
Investasi properti bukan hanya soal lokasi strategis, tetapi juga memahami pasar dan tren di kawasan tersebut. Kamu perlu meriset beberapa hal ini:
- Tren Harga Pasar: Gunakan data dari aplikasi properti atau platform analisis properti seperti UrbanIndo untuk melihat grafik kenaikan harga di lokasi target.
- Permintaan Penyewa: Lakukan survei kecil untuk memahami siapa yang akan menyewa properti kamu. Misalnya, di Bali targetnya wisatawan, sedangkan di Jakarta pekerja profesional.
- Infrastruktur: Cari tahu rencana pemerintah untuk infrastruktur di daerah tersebut. Kawasan yang sedang atau akan dilengkapi MRT, jalan tol, atau bandara baru sering kali mengalami kenaikan nilai yang signifikan.
- Contoh: Kawasan dekat MRT Jakarta seperti Lebak Bulus mengalami kenaikan nilai properti hingga 20% dalam 2 tahun terakhir.
Investasi Tepat Sasaran
Investasi properti adalah peluang besar untuk menumbuhkan aset, tapi keberhasilan bergantung pada perencanaan yang matang. Dengan memilih lokasi strategis, menggunakan teknologi untuk riset, dan mengelola keuangan dengan bijak, kamu bisa memaksimalkan keuntungan.
Selalu lakukan riset mendalam sebelum memutuskan, dan jadikan properti pilihan investasi yang benar-benar menguntungkan!🏠✨