Ada gebrakan baru di dunia perfilman Indonesia, nih. 😱 Sutradara Yandy Laurens garap film 1 Kakak 7 Ponakan, adaptasi serial TV tahun 90-an genre drama keluarga karya sutradara Arswendo Atmowiloto.
Menariknya, film ini sulit membuat penonton gak menangis. Drama keluarga ini menyoroti tentang seorang tulang punggung keluarga yang harus terpaksa mengorbankan mimpi untuk merawat seorang bayi dan 6 remaja. Bahkan, kakaknya pun terus membebaninya secara finansial.
Kalau kamu seorang sandwich generation, film 1 Kakak 7 Ponakan bisa menjadi sarana kamu belajar bagaimana cara berdamai dan survive menjalani hidup sebagai sandwich generation. Saksikan film 1 Kakak 7 Ponakan di bioskop mulai 23 Januari 2025.
💡Key Takeaways
- Survive sebagai Sandwich Generation
Dari film 1 Kakak 7 Ponakan, kita belajar bahwa menerima situasi, menetapkan boundaries, dan mencari dukungan adalah kunci bertahan di tengah tekanan finansial dan emosional.- Pentingnya Proteksi Keuangan
Asuransi kesehatan dan jiwa membantu mengurangi beban finansial dalam kondisi darurat. Jangan tunggu sampai terlambat untuk melindungi diri dan keluarga.- Side Hustle dan Upgrade Skill
Memiliki penghasilan tambahan dari freelance seperti yang dilakukan Moko bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup sekaligus menabung untuk masa depan.
Sinopsis 1 Kakak 7 Ponakan
Moko (Chicco Kurniawan), mahasiswa arsitektur tingkat akhir, harus memendam mimpinya kuliah di Columbia University setelah kehilangan dua sosok penting dalam hidupnya: kakak iparnya, Atmo, dan kakak kandungnya, Agnes. Secara otomatis, Moko harus merawat keponakan-keponakannya—Woko, Nina, Ano, dan bayi Ima—di tengah kesulitan hidup.
Hubungannya dengan sang kekasih, Maurin (Amanda Rawles), ikut diuji. Namun Moko menemukan kehangatan dan kekuatan baru dalam keluarga kecilnya.
Film adaptasi dari sinetron klasik ini digarap oleh Yandy Laurens dan menghadirkan drama keluarga penuh emosi yang dibintangi aktor lintas generasi.
Apa itu Sandwich Generation?
Sandwich generation adalah istilah untuk menggambarkan generasi yang secara finansial dan emosional harus menghidupi dua generasi sekaligus: orang tua di usia lanjut dan anak-anak yang masih bergantung.
Beban ini sering kali menimbulkan tekanan, baik secara ekonomi maupun mental, terutama bagi individu yang berada di usia produktif.
Fenomena ini semakin umum terjadi akibat meningkatnya harapan hidup, tingginya biaya pendidikan anak, dan kurangnya persiapan pensiun dari generasi sebelumnya. Generasi ini harus pintar mengatur keuangan dan waktu untuk memenuhi kebutuhan keluarga di dua sisi.
Simpelnya: Kamu menghidupi diri sendiri, orang tua, dan adik-adik yang membuatmu terbebani secara finansial. Kehidupan para sandwich generation memang berat, tapi kalau pinter ngatur prioritas, semua bisa di-manage kok!
Belajar dari 1 Kakak 7 Keponakan
1. Pentingnya Punya Side Hustle
Moko harus menanggung kebutuhan diri sendiri dan seluruh anggota keluarga. Kalau andalkan gaji utama, gak akan cukup. Sebelum punya pekerjaan settle, Moko ambil banyak pekerjaan freelance dalam satu waktu.
Belajar dari film ini, kerja sampingan itu kayak life hack buat nambah cuan. Gaji utama buat kebutuhan, side hustle buat nabung atau self-reward. Lumayan, kan?
Kalau kebutuhan banyak, berarti penghasilan juga harus lebih banyak untuk hidup layak dan punya tabungan masa depan.
2. Bahayanya Nunggak BPJS
Nunggak BPJS tuh ribet. Kalau ada darurat kesehatan, malah jadi gak bisa dipakai. Mending bayar rutin, daripada pusing belakangan.
Makanya, saat Amo sakit, Moko terpaksa gak jadi beli laptop karena harus bayar biaya rumah sakit. Bayangkan kalau biaya rumah sakit fantastis dan gak punya tabungan? Kebayang repotnya, kan?
3. Pentingnya Punya Asuransi Kesehatan
Kalau salah satu anggota keluarga gak punya asuransi kesehatan dan uang tabungan pas-pasan, siapa yang bisa bantu biaya pengobatan? Makanya, asuransi kesehatan penting banget buat proteksi di situasi darurat.
4. Gak punya asuransi jiwa jadi beban
Kalau gak punya asuransi jiwa, siapa yang bakal nanggung keluarga kalau terjadi apa-apa?
Selepas kakak Moko dan suaminya meninggal dunia dan meninggalkan 3 anak remaja dan seorang bayi. Terpaksa, Moko harus kerja serabutan dan mengorbankan mimpinya kuliah di luar negeri untuk menghidupi keluarganya.
5. Kenali Ciri Investasi Bodong
Kalau ditawarin untung gede tanpa risiko, sudah lampu merah tuh. Jangan gampang kepancing janji manis. Kakak Moko pun sempat tertipu suaminya yang terjerat investasi Binary Option berujung uang Moko pun dipakai untuk investasi bodong tersebut.
6. Pentingnya Punya Boundaries
Hidup itu bukan hanya untuk nyenengin semua orang. Pastikan punya batasan biar gak capek fisik, mental dan finansial. Seorang sandwich generation harus mengorbankan waktu, tenaga, dan tabungannya untuk menghidupi keluarga, tetapi para sandwich generation juga berhak punya kehidupan sendiri dan memenuhi kebutuhannya.
7. Jangan Jadi People Pleaser
Kalau terus menjadi “baik” dan mengabaikan kebutuhan diri sendiri, seorang sandwich generation gak akan bahagia. Ingat, hidupmu juga jadi prioritas. Fokus pada hal-hal yang buatmu merasa bahagia dan berada di lingkungan suportif.
Cara Survive dari Sandwich Generation Ala Moko
1. Menerima situasi dan set boundaries
Moko bilang, “Keluarga mana yang gak merepotkan?” dalam salah satu scene 1 Kakak 7 Ponakan. Mungkin, penonton film akan bertanya, “Apakah ada karakter Moko di dunia nyata?”.
Karakter Moko mungkin akan sulit ditemukan di dunia nyata. Namun, Moko yang menerima situasi keluarganya dan begitu bertanggung jawab atas finansial keluarganya dengan lapang dada membuatnya survive.
Namun, penting juga untuk tetap set boundaries atas kebutuhan diri sendiri dan orang lain. Jangan sampai terlalu merasa gak enak menolak sampai “iya-iya” saja. Ingat, tanggung jawabmu adalah diri sendiri.
2. Menambah penghasilan dari Freelance
Seorang sandwich generation mungkin akan hidup sulit kalau hanya mengandalkan penghasilan utama aja. Sebisa mungkin, Moko mencari penghasilan dari pekerjaan freelance dan terus upgrade skill agar bisa upgrade gadget hingga punya pekerjaan lebih baik.
3. Cari support system
Seringkali, para sandwich generation lupa kalau prioritas hidupnya itu tetap diri sendiri karena terlalu sibuk menghidupi anggota keluarga. Adanya support system penting untuk bertahan hidup di tengah tekanan mental dan finansial.
Beruntungnya Moko, ia punya support system, Maurin yang begitu tulus mendampinginya.
Rekomendasi Asuransi Jiwa Premi Terjangkau
1. Prudential PRUlife Extra Return
Dengan budget mulai Rp300 ribu per bulan, kamu sudah bisa dapat perlindungan hingga 100% uang pertanggungan. Adapun manfaat tambahan berupa pengembalian premi hingga 50% jika tidak ada klaim selama masa polis aktif.
2. AXA Mandiri Fleksi Proteksi
Premi AXA Mandiri Flexi Proteksi mulai dari Rp300.000 per bulan. Jenis perlindungan asuransi ini memberikan santunan jiwa hingga Rp1 miliar dengan manfaat tambahan berupa perlindungan kecelakaan dan penyakit kritis sesuai pilihan polis.
3. Allianz SmartLink Flexi Account Plus
Mulai dari Rp300.000 per bulan, jenis perlindungan yang didapatkan berupa perlindungan jiwa hingga usia 100 tahun dan potensi investasi. Adapun manfaat Tambahan: Rider untuk penyakit kritis atau kecelakaan, serta nilai tunai yang dapat dicairkan.
Yuk, nonton film 1 Kakak 7 Ponakan di Bioskop Terdekat
Film 1 Kakak 7 Ponakan, gak cuma soal drama keluarga, tapi sumber belajar cara survive dari sandwich generation. Untuk legowo dan menerima situasi finansial yang sulit itu berat banget. Apalagi, manusia gak bisa pilih takdir harus hidup di latar belakang keluarga seperti apa.
Tapi ingat, sandwich generation juga berhat hidup bahagia dengan kayak dan tetap punya tabungan kok! Asalkan, kamu mau berdamai dengan situasinya, bekerja lebih keras, dan atur keuangan lebih baik. Jadi, gak ada salahnya kamu belajar langsung dari karakter Moko di film 1 Kakak 7 Ponakan yang bisa ditonton di bioskop mulai 23 Januari 2024.
Kalau mau belajar atur uang biar tetap bisa menabung dan capai financial freedom? Yuk, kunjungi Tuwaga, platform edukasi keuangan yang simple dan gak bikin pusing. Cari berita finansial di Tuwaga juga pasti ketemu!