Gabung Tuwaga Club! dapatkan tools
finansial senilai Rp300rb GRATIS!

Gabung Sekarang
/
/
/
Profil & Fakta Kekayaan 3 Tersangka Korupsi Sritex, Termasuk Iwan Lukminto

Profil & Fakta Kekayaan 3 Tersangka Korupsi Sritex, Termasuk Iwan Lukminto

Ditulis oleh
 28 views
Terakhir diupdate Thu, 22 May 2025
pelajaran di balik sritex bangkrut.

Sudah dengar kan, soal perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang tutup pada 1 Maret 2025 karena dinyatakan pailit oleh Mahkamah Agung pada 18 Desember 2024? Ternyata, kepailitan Sritex berujung ke kasus korupsi besar.

Diberitakan Tempo, Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan tiga tersangka terkait kasus dugaan korupsi penyelewengan pemberian kredit yang terjadi di Sritex melalui konferensi pers yang diadakan Rabu (21/05/2025). 

Penasaran nggak sih, siapa saja mereka dan berapa harta kekayaan yang dimiliki sampai makan uang perusahaan? Berikut sudah Tuwaga rangkum informasi dan kronologi kasus korupsi Sritex. 

3 Dalang Dibalik Korupsi Sritex

Tersangka yang ditetapkan Kejagung dalam kasus korupsi Sritex yaitu Komisaris Utama Sritex Iwan Lukminto, Direktur Utama Bank DKI 2020 Zainuddin Mappa, dan Pimpinan Divisi Komersial & Korporasi Bank BJB 2020 Dicky Shaybandinata. Tentunya, kasus ini bagaikan plot twist di perjalanan hidup perusahaan tekstil dan garmen terkemuka di Indonesia ini.

Sekarang yuk, lihat profil dan kekayaan ketiganya, serta peran seperti apa dalam memuluskan aksi pemberian kredit pada bank dengan prosedur yang melanggar hukum.

1. Profil & Kekayaan Iwan Lukminto

Iwan K. Lukminto (sumber: Tribunnews)

Sosok Iwan Setiawan Lukminto udah nggak asing di dunia bisnis tekstil dan pasar modal. Ia adalah putra dari pendiri Sritex, H.M. Lukminto, dan pernah mengantarkan perusahaan ini jadi raksasa tekstil nasional.

Profil Singkat:

  • Nama Lengkap: Iwan Setiawan Lukminto.
  • Tempat & Tanggal Lahir: Solo, 24 Juni 1975.
  • Pendidikan: Sarjana Business Administration dari Suffolk University, Amerika Serikat.
  • Karier:
  • Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia.
  • Direktur Utama Sritex (2014โ€“2023).
  • Wakil Ketua API (2020โ€“2023).
  • Komisaris Utama Sritex (2023โ€“sekarang).
  • Ketua Umum AEI (2020โ€“2021), Dewan Penasihat AEI (2021โ€“sekarang).

Grup Sritex di bawah kepemimpinannya juga melebarkan sayap ke industri perhotelan, dengan kepemilikan sekitar 10 hotel di Solo, Yogyakarta, dan Bali.

Peran dalam Korupsi Sritex:
Diwartakan Tempo, Iwan diduga menyalahgunakan fasilitas kredit dari Bank BJB dan Bank DKI yang nilainya mencapai ratusan miliar Rupiah.

Harusnya, kredit dipakai buat operasional perusahaan. Tapi Iwan mengalihkan dana tersebut untuk membayar utang pihak ketiga dan beli aset non-produktif seperti lahan di Yogyakarta dan Solo. Tindakan ini dianggap melawan hukum dan bikin negara rugi.

Fakta Kekayaan Iwan Lukminto:
Nama Iwan Lukminto pernah tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2020. Saat itu, jumlah kekayaannya mencapai mencapai US$515 juta atau sekitar Rp8,4 triliun (kurs Rp16.340).

Tapi setelah pandemi dan permasalahan finansial Sritex, Iwan nggak muncul lagi dalam daftar orang terkaya Indonesia.

2. Profil & Harta Kekayaan Zainuddin Mappa

Sumber: Detik

Tersangka korupsi Sritex kedua yaitu Zainuddin Mappa. Ia menjadi sosok penting dalam dunia perbankan nasional. Kariernya melesat cepat dari Bank BRI hingga menduduki kursi Direktur Utama Bank DKI.

Profil Singkat:

  • Nama Lengkap: Zainuddin Mappa.
  • Tempat & Tahun Lahir: Barru, 1961.
  • Pendidikan & Karier:
  • Kepala Divisi Agribisnis & Bisnis Umum โ€“ Bank BRI.
  • Direktur Utama Bank DKI (2019โ€“2020).
  • Direktur Utama PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) (2021โ€“sekarang).

Peran dalam Kasus Korupsi Sritex:
Sebagai Dirut Bank DKI tahun 2020, Zainuddin bertugas sebagai fasilitator kredit kepada Sritex yang nilainya mencapai Rp149 miliar.

Kredit tersebut sekarang masuk kategori macet, dan pemberiannya diduga nggak melalui proses penilaian risiko yang wajar. Penyidik menduga ada pelanggaran prosedur dan indikasi kerjasama sama pihak internal Sritex.

Fakta Kekayaan (LHKPN) Zainuddin Mappa:

  • Tanah dan Bangunan: Total sekitar Rp16,825 miliar yang tersebar di Barru, Makassar, Bekasi berupa beberapa tanah luas puluhan ribu meter persegi, rumah, dan perkebunan.
  • Alat Transportasi dan Mesin: Total Rp441 juta.
  • Hutang: Rp3.590.255.000.
  • Total Kekayaan Bersih: Rp26.314.382.997.

Sayangnya, data harta kekayaan lainnya seperti kendaraan, surat berharga, dan rekening bank pribadi nggak banyak tersedia secara publik.

Cek Juga: Penasaran, Gaji Tersangka Korupsi Proyek Fiktif PT Telkom 2025 Berapa, Sih?

3. Profil & Harta Kekayaan Dicky Syahbandinata

Dicky (sebelah kiri, sumber: PT. Pindad)

Berbeda dari dua nama sebelumnya, Dicky Syahbandinata bukanlah nama yang kerap muncul di media. Ia berkarier di sektor perbankan dan pernah menduduki posisi strategis di Bank BJB.

Profil Singkat:

  • Nama Lengkap: Dicky Syahbandinata.
  • Jabatan (2020): Kepala Divisi Korporasi dan Komersial Bank BJB.
  • Karier: Fokus di bidang penyaluran kredit dan relasi korporat

Peran dalam Kasus Korupsi Sritex:
Menurut Okezone, Dicky diduga ikut memfasilitasi pencairan kredit sebesar Rp543 miliar dari Bank BJB kepada Sritex. Sama seperti kasus Bank DKI, dana tersebut nggak digunakan sesuai tujuan awal.

Fakta Kekayaan:
Belum tersedia informasi harta kekayaan pribadi secara publik.

Kerugian Negara Imbas Korupsi Sritex

Total kerugian negara dalam kasus korupsi Sritex ditaksir mencapai Rp3,58 triliun. Angka ini merupakan akumulasi kredit macet yang diterima Sritex dari beberapa bank daerah dan bank Himbara. Berikut rincian nominal kerugiannya dilansir dari Kompas:

  • Bank BJB: Rp543.980.507.170.
  • Bank DKI Jakarta: Rp149.007.085.018,57.
  • Bank Jateng: Rp395.663.215.800.
  • Bank Himbara (terdiri dari BNI, BRI, dan LPEI): Sekitar Rp2,5 triliun.

Dari total tersebut, Rp692,9 miliar yang berasal dari Bank BJB dan Bank DKI sudah resmi ditetapkan sebagai kerugian negara atas kasus Sritex ini, sebab terindikasi kuat adanya tindakan melawan hukum dalam proses pemberian kredit.

Sementara itu, Bank Jateng dan Bank Himbara hingga kini masih berstatus sebagai saksi, meskipun jumlah kredit yang mereka berikan ke Sritex juga fantastis.

Rekomendasi Produk

Kronologis Kasus Korupsi Sritex

Dilansir Tempo, berikut ini kronologi kasus korupsi Sritex hingga mencuat ke publik:

  • 2005โ€“2022: Iwan Lukminto memimpin Sritex sebagai Direktur Utama.
  • 2020: Kredit besar diberikan oleh Bank BJB dan Bank DKI kepada Sritex dengan nilai total Rp692 miliar.
  • 2020โ€“2023: Dana kredit ternyata tidak digunakan sesuai rencana kerja, justru dialihkan ke utang pihak ketiga dan pembelian lahan.
  • Oktober 2024: Sritex resmi dinyatakan pailit
  • Mei 2025: Kejaksaan Agung menetapkan tiga tersangka: Iwan Lukminto, Zainuddin Mappa, dan Dicky Syahbandinata.
  • 21 Mei 2025: Iwan Lukminto resmi ditangkap di kediamannya di Solo.

Atas tindak pidana tersebut, para tersangka dijatuhi hukuman sesuai Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, disertai dengan Pasal 55 ayat 1 KUHP.

Jangan Sampai Buta Finansial, Yuk Lebih Melek Keuangan!

Itulah fakta dan kekayaan tersangka kasus korupsi Sritex. Kalau kamu jadi komisaris utama Sritex, menurutmu uang ratusan miliar tersebut enaknya dipakai buat hal bermanfaat apa saja?

Lagi bingung kenapa gaji cepat habis terus? Saatnya kelola keuangan dengan cara yang lebih cerdas bareng Tuwaga. Di sini, kamu bisa temukan berbagai solusi keuangan dalam satu platform, mulai dari kartu kredit, tabungan, deposito, dana tunai properti, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA).

Nggak perlu khawatir soal keamanan, karena semua mitra Tuwaga adalah bank dan lembaga keuangan resmi yang sudah terdaftar dan diawasi langsung oleh OJK. Yuk, atur keuanganmu sekarang dan wujudkan rencana masa depan lebih mudah bersama Tuwaga โœจ๐Ÿ’ฐ

Bagikan ke

Tentang Penulis

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?