Saham luar negeri lagi-lagi kena imbas, guys. Kebakaran hutan di Los Angeles, California, yang belum padam sampai hari ini, Senin (13/1/25), bikin situasi makin runyam. Bayangin, sejak 7 Januari 2025, api nggak cuma merusak Los Angeles, tapi juga meluas ke wilayah lain, termasuk Hollywood Hills, gara-gara angin topan.
Bencana ini masuk daftar salah satu yang terparah dalam sejarah Amerika Serikat. Angkanya bikin ngeri: 16 korban meninggal, 130 ribu orang dievakuasi, 12 ribu bangunan hancur, dan 37 ribu hektare lahan kebakaran. Kerugian ekonominya? Ditaksir sampai US$ 135-150 miliar (Rp2.000-Rp2.400 triliun)?
Kondisi ini bikin sektor asuransi di pasar saham luar negeri kelabakan. Tapi, nggak cuma itu, beberapa sektor lain juga mulai terpengaruh. Kira-kira, gimana ya proyeksi saham luar negeri setelah bencana ini? Yuk, lanjut baca biar tahu jawabannya! ?
?Key Takeaways:
- Penyebab Kebakaran Hutan di California: Pemicunya karena kekeringan berkepanjangan, cuaca panas ekstrem, diperparah sama badai angin Santa Ana.
- Imbasnya ke Berbagai Sektor: Nggak cuma memakan korban jiwa dan kerugian fisik, kebakaran di California juga berdampak ke penurunan harga saham luar negeri.
- Diversifikasi, Kunci Bertahan di Pasar: Hindari saham di sektor yang berkaitan dengan bencana, pertimbangkan aset defensif yang kasih return stabil, dan selalu update berita internasional.
Dampak Kebakaran terhadap Saham Luar Negeri
First of all, bencana alam itu salah satu faktor eksternal geopolitik yang memicu sentimen negatif terhadap pergerakan saham. Saham dari sektor terkait kayak asuransi dan hospitality yang paling ngenes penurunannya.
Kita bisa lihat saham-saham asuransi yang anjlok cukup parah akibat kebakaran hutan di California:
Mercury General: turun 25.72%.
Sempat menguat sebelum jatuh pada 10 Januari 2025 saat berita kebakaran hutan mulai jadi sorotan dunia.
Allstate: turun 6.07%.
Sempat menguat pada tanggal 8-9 Januari 2025, lalu ikut ambruk pada 10 Januari 2025.
Travelers: turun 4%.
Terperosok mulai 9 Januari 2025 sampai sekarang.
Saham asuransi Eropa (Beazley, Hiscox, Lancashire) juga tertekan, turun 3%-5,7%.
Turunnya saham-saham asuransi tadi bikin Indeks S&P Insurance Select Industry (SPSIINS) turun ke 3,2%.
Perusahaan asuransi jelas nanggung kerugian gede banget. Cukup mengkhawatirkan kalau mereka gagal bayar klaim besar-besaran dan memicu risiko contagion effect.
Contagion effect atau efek domino itu simpelnya, suatu negara ikut terkena krisis akibat krisis keuangan yang terjadi di suatu negara. Kayak krisis moneter Indonesia 1998 yang ketularan krisis moneter Thailand 1997.
Kenapa Kebakaran Berimbas ke Saham Luar Negeri?
Kebakaran dan bencana alam lainnya jelas menimbulkan kerugian, bikin kinerja keuangan perusahaan hancur, alhasil harga saham pun menurun.
Penjelasan lebih lanjutnya begini:
1. Kerugian Asuransi yang Besar
Perusahaan asuransi menghadapi klaim besar dari kerusakan properti. Nominal kerugiannya bisa melampaui batas reinsurance (transfer sebagian risiko yang diasuransikan ke perusahaan reasuransi), seperti Mercury General.
2. Menimbulkan Ketidakpastian Ekonomi
Kebakaran bisa menyebabkan ketidakpastian ekonomi dalam jangka pendek. Pemicunya:
- Investor yang menghindari investasi ke sektor terkait, kayak properti, energi, dan asuransi di wilayah terdampak.
- Aksi jual saham besar-besaran di kalangan investor yang bikin harga saham turun secara global.
- Klaim asuransi meningkat, perusahaan asuransi pun menaikkan premi demi menutup kerugian.
- Premi asuransi naik bisa menekan daya beli masyarakat.
3. Sektor Lain Ikut Terdampak
Efek bencana alam besar pasti luas banget. Selain asuransi, sektor lain juga terdampak, seperti:
- Properti: nilai properti turun di wilayah terdampak kebakaran.
- Pariwisata: kerusakan fisik dan kualitas udara buruk akibat asap bikin daya tarik wisatanya menurun di wilayah terdampak.
Baca juga: 10 Saham Ini Rajin Bagi Dividen selama 20 Tahun, Udah Punya?
Proyeksi Pasar Saham ke Depan
Dilansir Bloomberg, melihat kebakaran di California yang masih berlanjut, butuh berminggu-minggu buat menghitung tingkat kerusakan dan kerugian keseluruhan yang ditanggung asuransi.
Selama itu, perusahaan asuransi jelas mengalami ketidakstabilan finansial yang signifikan. Akibatnya, pasar saham berpotensi tetap tertekan dalam jangka pendek, khususnya sektor asuransi dan properti.
Apa yang Bisa Dilakukan Investor?
Di tengah situasi ekonomi yang nggak pasti, penting buat menentukan strategi investasi yang tepat demi menyelamatkan modal. Tips aman yang bisa dilakukan, yaitu:
Diversifikasi Investasi:
- Hindari terlalu bergantung pada sektor yang berisiko tinggi seperti asuransi dan properti.
- Pertimbangkan aset defensif yang kasih return stabil seperti emas atau obligasi.
Pantau Perkembangan:
- Ikuti berita tentang kebakaran dan dampaknya pada saham luar negeri.
- Waspadai risiko contagion effect di sektor keuangan global.
Kebakaran di Los Angeles, California menunjukkan gimana peristiwa lokal bisa berdampak besar pada pasar global, terutama saham luar negeri. Investor perlu lebih waspada dan mempertimbangkan strategi diversifikasi untuk menghadapi ketidakpastian pasar.
Terus pantau perkembangan saham luar negeri dan pertimbangkan langkah investasi yang bijak untuk mengurangi risiko di masa depan, ya.
Strategi Aman Hadapi Ketidakpastian Saham Luar Negeri
Saham luar negeri sangat rentan terhadap bencana alam seperti kebakaran di California. Efeknya meluas ke sektor asuransi, properti, dan pariwisata, memicu ketidakpastian pasar global. Investor perlu mengantisipasi risiko dengan diversifikasi aset, memantau perkembangan terkini, dan menghindari sektor yang berisiko tinggi.
Mau belajar lebih banyak soal strategi investasi atau tips diversifikasi? Kunjungi Tuwaga, platform edukasi keuangan yang bikin topik berat jadi gampang dipahami. Yuk, tingkatkan literasi finansialmu sekarang! ?