Publik dibuat heboh oleh sebuah unggahan di media sosial Thread yang menampilkan dugaan rincian bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk korban banjir Sumatera. Unggahan tersebut viral karena menyangkut rincian bantuan dari galang dana yang dibuka oleh Kementan senilai Rp75 miliar.
Seperti diketahui, Kementan memang sempat membuka donasi untuk korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada 2 Desember 2025. Aksi kemanusiaan itu berlangsung satu jam dan menghasilkan dari Rp75 miliar. Angka yang besar dalam waktu sangat singkat.
Dengan adanya unggahan rincian bantuan tersebut, berbagai spekulasi publik pun mencuat. Benarkah ini dokumen resmi atau hanya hoaks yang sengaja disebar? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!
💡 Jadi Poinnya…
- Rincian Anggaran Bocor: Tabel dugaan rincian bantuan Rp75 miliar Kementan yang beredar di Threads belum ditanggapi resmi oleh pemerintah.
- Bantuan Tetap Berjalan: Terlepas dari polemik, Kementan dan Bapanas sudah mulai menyalurkan bantuan tahap pertama senilai Rp34,8 miliar ke wilayah banjir di Sumatera.
- Cek Fakta Itu Wajib: Publik diminta tidak menelan mentah unggahan provokatif. Informasi soal bantuan negara sebaiknya menunggu klarifikasi resmi pemerintah.
Beredar Rincian Bantuan Kementan untuk Banjir Sumatera
Belakangan, sebuah foto berupa tabel beredar dan diklaim sebagai rincian alokasi bantuan Kementan untuk wilayah terdampak banjir di Sumatera. Foto tersebut pertama kali diunggah oleh akun Thread @hermansyah****, yang diduga merupakan seorang dosen di Institut Pertanian Bogor.
Tabel tersebut memuat judul “Bantuan Bencana Alam Kementerian Pertanian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat” dengan total angka yang tercantum sekitar Rp73 miliar. Publik pun geram pada rincian per barang yang disebut janggal dan tidak masuk akal.
Ketika tim Tuwaga menelusuri unggahan tersebut, postingan asli dari @hermansyah**** sudah tidak lagi ditemukan.
Namun, akun Thread @RioChand**** sempat menyebarkan ulang berupa screenshot tabel dari unggahan tersebut. Akun Thread @RioChand**** pun ikut memberikan analisisnya.
Misalnya, harga beras menjadi fokus utama. Akun @RioChand**** bahkan membongkar ulang angkanya. Ia membagi total nilai beras Rp1.312.450.000 dengan kuantitas 21.874 kilogram, lalu menghasilkan angka Rp60 ribu per kilogram.
Jika dikonversi ke paket 15 kg, harganya hampir Rp900 ribu. Netizen pun membandingkan harga pasaran yang jauh lebih murah, bahkan untuk beras premium sekalipun.
Sementara itu, melalui akun Instagram @tjenkementan, Kementan merilis bantuan pangan untuk Sumatera dengan total Rp75,5 miliar pada Kamis, (4/12/25).
Bantuan tersebut berupa 34 ribu ton beras dan 6,8 juta liter minyak goreng. Plus, bantuan tambahan berupa benih, obat-obatan, makanan siap konsumsi, susu, dan kebutuhan darurat lainnya.
Mandat Beras Bulog dari Bapanas
Di sisi lain, Kepala Bapanas yang juga Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, telah menegaskan bahwa pemerintah menyiapkan pasokan beras bagi korban banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar melalui Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Dilansir dari badanpangan.go.id, Bapanas telah menerbitkan surat penugasan kepada Perum Bulog untuk menyalurkan CBP sesuai kebutuhan lapangan.
Pada 2 Desember 2025, melalui surat bernomor 373–380, Bapanas menetapkan alokasi untuk tiga provinsi terdampak. Total penyaluran mencapai 5,33 ribu ton beras. Bantuan itu ditujukan bagi 1,56 juta jiwa.
Rinciannya sebagai berikut:
- Aceh mendapat 2,44 ribu ton untuk 696.514 jiwa.
- Sumatera Utara mendapat 2,42 ribu ton untuk 687.889 jiwa.
- Sumatera Barat mendapat 471,8 ton untuk 182.876 jiwa.
Amran juga menegaskan bahwa pasokan CBP di lokasi bencana disiapkan tiga kali lipat dari kebutuhan. Langkah ini diambil untuk menghindari antrean panjang dan memastikan semua warga terdampak mendapatkan beras tepat waktu.
Bantuan Kementan Mulai Disalurkan
Di luar kontroversi soal tabel yang viral, agenda bantuan untuk korban banjir Sumatera dari Kementan dan Bapanas tetap berjalan sesuai agenda bantuan.
Paket donasi Kementan tahap pertama bernilai Rp34,8 miliar dari Rp75 miliar mulai diberangkatkan dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, pada 5 Desember 2025 menuju daerah terdampak di Sumatera. Ini merupakan bagian dari program Kementan/Bapanas Peduli Bencana Alam Aceh–Sumut–Sumbar.
Sumber dana berasal dari kolektif BUMN, mitra sektor pertanian, serta kontribusi para pegawai di lingkungan Kementan dan Bapanas. Masyarakat umum juga bisa ikut berdonasi melalui rekening resmi BRI 2123.01.000535.564 atas nama Kementan Peduli.
Bantuan yang dikirimkan meliputi bahan pangan, alat pendukung kesehatan, kebutuhan dasar, hingga suplai logistik untuk dapur umum. Dengan nilai donasi yang besar, tahap-tahap selanjutnya juga dijadwalkan menyusul dalam beberapa hari ke depan.
Belum Ada Tanggapan Resmi dari Pemerintah
Hingga artikel ini ditulis, belum ada klarifikasi resmi dari pemerintah mengenai foto yang beredar luas tersebut.
Tidak ada pernyataan dari Kementan yang menjelaskan apakah tabel itu dokumen final, data internal yang belum divalidasi, atau bahkan bukan dokumen milik mereka.
Update: Klarifikasi dari Kementan
Selang 42 menit setelah artikel ini ditulis, Kementerian Pertanian RI melalui akun X @kementan pun merilis klarifikasi terkait dugaan rincian anggaran bantuan yang viral di media sosial. Kementan meminta maaf atas kesalahan penulisan satuan beras pada laporan rincian anggaran dan menjelaskan bahwa bantuan yang masuk dalam bentuk barang, bukan dana.
Berikut poin-poin klarifikasi dari Kementan:
- Total nilai bantuan beras saat ini diklarifikasi sudah mencapai Rp16 Miliar, bukan lagi Rp1,3 Miliar seperti data sebelumnya.
- Terdapat kesalahan penulisan informasi satuan pada data awal. Yang dimaksud adalah per paket 5 kg.
- Total volume awal yang dimaksud adalah 21.874 paket (masing-masing 5 kg).
- Total volume beras bantuan pemerintah saat ini secara keseluruhan sudah mencapai 1.200 ton.
- Bantuan yang diterima Kementan bukan dalam bentuk dana, melainkan langsung berupa barang.
- Kementan menegaskan tidak membeli barang-barang tersebut menggunakan anggaran kementerian.
- Bantuan tersebut diterima langsung dalam bentuk barang dari mitra dan pihak-pihak yang ingin berkontribusi.
- Kementan berterima kasih kepada warganet dan masyarakat yang telah jeli mengawasi penyaluran bantuan logistik ini.
Cerdas Bermedia Sosial, Selalu Cek Faktanya
Viralnya unggahan mengenai rincian anggaran bantuan Kementan ini mengingatkan kita bahwa viral bukan berarti valid. Era media sosial memudahkan informasi tersebar dalam hitungan detik, tapi tidak semuanya akurat.
Banyak akun anonim yang kerap mengunggah data tanpa verifikasi. Ada juga yang sengaja mengedit informasi untuk memancing emosi publik.
Karena itu, penting bagi kita untuk:
- Tidak langsung mempercayai setiap unggahan, terutama yang provokatif.
- Mengecek sumber asli sebelum menyebarkan informasi.
- Membaca konteks dari dua sisi, bukan hanya versi warganet.
- Menunggu klarifikasi resmi saat menyangkut lembaga negara.
Yuk, bijak dan cerdas bermedia sosial agar tidak termakan hoaks!
Di Tuwaga, kamu bisa eksplor berbagai tips keuangan dan investasi yang bantu keuanganmu makin sehat dan terarah.
Kamu juga bisa cek, bandingkan, dan ajukan tabungan, deposito, kartu kredit, dana tunai kendaraan, hingga pinjaman tanpa jaminan (KTA) dari berbagai bank secara resmi dan tanpa biaya tambahan, lho!
