Mau mulai investasi tapi bingung? Tenang, tidak semua jalan harus lewat saham atau reksadana, kok. Ada banyak pilihan investasi jangka panjang untuk pemula selain saham dan reksadana yang tidak kalah menguntungkan dan cenderung lebih stabil. Instrumen-instrumen ini cocok banget buat kamu yang ingin dana tumbuh secara aman. Memahami berbagai pilihan investasi jangka panjang untuk pemula selain saham dan reksadana akan membuka peluang baru, jadi kamu bisa memilih yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansialmu.
Dengan strategi yang tepat, siapa pun bisa kok punya keuangan yang mapan. Jadi, yuk, mulai eksplorasi investasi jangka panjang untuk pemula selain saham dan reksadana yang sesuai dengan kebutuhan kamu!
💡 Jadi, Poinnya…
- Investasi Jangka Panjang Penting: Investasi jangka panjang penting dilakukan untuk mempersiapkan keuanganmu di masa depan.
- Instrumen Investasi Beragam: Tak hanya saham dan reksa dana, tapi ada sejumlah instrumen investasi jangka panjang lain yang juga menawarkan banyak keuntungan.
- Cara Investasi Jangka Panjang: Bagi pemula, ada beberapa cara yang harus kamu perhatikan saat memutuskan berinvestasi.
10 Instrumen Investasi Jangka Panjang untuk Pemula
Berikut adalah 10 instrumen investasi jangka panjang untuk pemula, lengkap dengan tingkat risiko dan potensi imbal hasilnya.
1. Deposito Berjangka
Deposito adalah produk investasi yang paling minim risiko. Dana kamu dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar. Imbal hasilnya berupa bunga tetap, dan cocok untuk pemula yang ingin dana mereka aman.
- Risiko: Sangat Rendah
- Imbal Hasil: Rendah – Cukup
- Keterangan Lainnya: Bunga tetap, dijamin LPS.
2. Obligasi Pemerintah
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara. Kamu akan mendapatkan imbal hasil (kupon) secara berkala. Obligasi pemerintah, seperti ORI atau SBR, sangat aman karena dijamin oleh negara dan memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah.
- Risiko: Sangat Rendah – Rendah
- Imbal Hasil: Cukup
- Keterangan Lainnya: Imbal hasil kupon tetap.
3. Emas
Emas adalah investasi “safe haven” yang nilainya cenderung stabil dan terus naik dalam jangka panjang, terutama saat terjadi krisis. Kamu bisa berinvestasi dalam bentuk fisik (batangan) atau digital melalui aplikasi yang terpercaya.
- Risiko: Rendah – Sedang
- Imbal Hasil: Cukup
- Keterangan Lainnya: Nilai stabil saat ekonomi tidak menentu.
4. Peer-to-Peer (P2P) Lending
P2P lending adalah platform yang menghubungkan investor dengan peminjam. Kamu akan mendapatkan imbal hasil dari bunga pinjaman yang kamu danai. Meskipun risikonya lebih tinggi, potensi keuntungannya juga lebih besar. Pastikan kamu memilih platform yang terdaftar dan diawasi OJK.
- Risiko: Sedang – Tinggi
- Imbal Hasil: Tinggi
- Keterangan Lainnya: Imbal hasil dari bunga pinjaman.
5. Properti
Berinvestasi di properti, seperti apartemen, rumah, atau tanah, cocok untuk investasi jangka panjang. Keuntungannya bisa didapat dari kenaikan harga (capital gain) dan pendapatan sewa.
- Risiko: Rendah – Sedang
- Imbal Hasil: Cukup – Tinggi
- Keterangan Lainnya: Keuntungan dari sewa dan kenaikan nilai aset.

6. Dana Pensiun (DPLK)
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah investasi yang dikelola oleh bank atau asuransi. Investasi ini dirancang khusus untuk jangka panjang dan cocok untuk mempersiapkan dana pensiun di masa tua.
- Risiko: Rendah – Sedang
- Imbal Hasil: Cukup
- Keterangan Lainnya: Proteksi untuk masa tua.
7. Tabungan Berjangka
Produk ini mirip dengan deposito, namun dengan setoran yang lebih fleksibel. Kamu bisa menyetor sejumlah dana secara rutin setiap bulan dengan bunga tetap. Tabungan berjangka ini cocok untuk mengumpulkan dana dengan tujuan tertentu, seperti DP rumah atau pernikahan.
- Risiko: Sangat Rendah
- Imbal Hasil: Rendah
- Keterangan Lainnya: Cocok untuk dana darurat.
8. Logam Mulia Lainnya (Perak)
Selain emas, perak juga bisa menjadi pilihan investasi jangka panjang. Nilai perak sangat dipengaruhi oleh permintaan industri, sehingga harganya bisa fluktuatif.
- Risiko: Sedang
- Imbal Hasil: Cukup – Tinggi
- Keterangan Lainnya: Nilai fluktuatif, dipengaruhi industri.
9. Crowdfunding Properti
Jika modal untuk membeli properti terlalu besar, kamu bisa mencoba crowdfunding properti. Kamu bisa berinvestasi di properti dengan modal kecil dan mendapatkan bagi hasil dari keuntungan sewa atau penjualan properti tersebut di masa depan.
- Risiko: Sedang – Tinggi
- Imbal Hasil: Cukup – Tinggi
- Keterangan Lainnya: Berinvestasi properti dengan modal kecil.
10. Bisnis Franchise
Berinvestasi di bisnis franchise bisa menjadi pilihan yang menarik. Kamu tidak perlu membangun bisnis dari nol karena sistem dan mereknya sudah mapan. Risiko kegagalan juga lebih rendah.
- Risiko: Sedang
- Imbal Hasil: Cukup – Tinggi
- Keterangan Lainnya: Bisnis dengan sistem yang sudah mapan.
Cara Rencanakan Investasi Jangka Panjang untuk Pemula
Berikut adalah langkah-langkah merencanakan investasi jangka panjang dengan instrumen selain saham dan reksadana:
1. Tentukan Tujuan Finansial
Langkah pertama adalah tahu apa yang ingin kamu capai. Apakah untuk dana pensiun 20 tahun lagi? Membeli rumah 10 tahun lagi? Atau dana pendidikan anak 5 tahun lagi? Menentukan tujuan ini akan membantumu memilih instrumen yang paling pas dan disiplin menabung.
2. Pahami Profil Risiko Diri
Sebagai pemula, kamu harus jujur pada diri sendiri tentang seberapa besar risiko yang bisa kamu toleransi.
- Risiko Rendah: Pilih instrumen yang nilainya stabil, seperti deposito atau obligasi pemerintah. Keuntungannya memang tidak besar, tapi dana kamu dijamin aman.
- Risiko Moderat: Coba emas atau properti. Nilainya cenderung naik dalam jangka panjang, tapi bisa fluktuatif dalam jangka pendek.
- Risiko Tinggi: Pertimbangkan P2P lending atau crowdfunding properti. Imbal hasilnya tinggi, tapi risikonya juga lebih besar.
3. Alokasikan Dana Investasi
Tentukan berapa banyak uang yang akan kamu sisihkan setiap bulan untuk investasi. Pakai metode 50/30/20: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk gaya hidup, dan 20% untuk tabungan/investasi. Atau, terapkan prinsip pay yourself first, di mana kamu langsung menyisihkan dana investasi di awal bulan.
4. Pilih Instrumen yang Tepat
Setelah tahu profil risiko, pilihlah instrumen yang sesuai.
- Untuk Dana Darurat: Simpan di tabungan berjangka atau deposito. Mudah dicairkan dan aman.
- Untuk Tujuan Jangka Menengah (3-5 tahun): Obligasi pemerintah atau emas bisa jadi pilihan. Keduanya relatif stabil.
- Untuk Tujuan Jangka Panjang (lebih dari 5 tahun): Pertimbangkan properti atau bisnis franchise yang punya potensi capital gain besar.
5. Lakukan Diversifikasi
- Lakukan Diversifikasi
Jangan simpan semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi adalah kunci. Misal, kamu bisa alokasikan 50% dana di obligasi, 30% di emas, dan 20% di P2P lending. Ini akan mengurangi risiko kerugian jika salah satu instrumen performanya buruk.
6. Mulai Investasi Sekarang dan Konsisten
Tidak perlu menunggu modal besar. Mulailah dengan nominal kecil, bahkan Rp100.000 pun sudah bisa. Yang paling penting adalah konsistensi. Lakukan setoran rutin setiap bulan.
7. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala
Meskipun investasinya jangka panjang, kamu tetap perlu memantau perkembangannya. Lakukan evaluasi setiap 6 bulan atau setahun sekali. Jika ada instrumen yang tidak sesuai target, pertimbangkan untuk mengubah strategi.
Yuk Buruan Investasi Sekarang untuk Masa Depan Cemerlang
Dengan memilih instrumen yang tepat, investasi jangka panjang untuk pemula selain saham dan reksadana bisa jadi langkah cerdas. Mulai dari emas hingga obligasi, semua pilihan investasi jangka panjang untuk pemula selain saham dan reksadana ini siap bantu wujudkan impian finansial kamu. Selamat memulai perjalanan investasimu!
Oh iya, kalau kamu juga pengin upgrade pengetahuan finansial, jangan lupa mampir ke Tuwaga. Di sini kamu bisa dapat info lengkap soal kartu kredit, tabungan, KTA, deposito, sampai dana tunai properti & kendaraan. Plus, ada artikel-artikel kece buat nambah insight finansial biar makin cuan. Bahkan kamu bisa langsung apply produk keuangan sesuai kebutuhanmu! 🔥
👉 Cek juga TuwagaPromo sekarang buat nikmatin promo dan diskon menarik di merchant favoritmu di mall. Jangan sampai kelewatan, ya!