Investasi yang aman menurut OJK adalah produk keuangan yang dikeluarkan oleh lembaga berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan, punya mekanisme jelas (izin, pelaporan, pengelolaan dana), serta risiko yang terukur—bukan janji cuan bombastis. Cara amannya simpel: cek legalitasnya di situs OJK, pahami produknya, baru taruh dana sedikit demi sedikit.
Mau mulai dengan langkah yang makin pede? Yuk, kita bedah satu-satu.
💡 Jadi, Poinnya…
- Legalitas Dulu, Cuan Belakangan: Kalau nggak berizin OJK, skip aja. Produk berizin = tata kelola + kanal pengaduan + transparansi, bikin kamu tidur lebih nyenyak.
- Mulai Kecil, Konsisten, Terdiversifikasi: Jangan FOMO. Mulai dari nominal kecil, rutin top-up, dan sebar ke beberapa instrumen (reksa dana, SBN, emas). Konsistensi ngalahin spekulasi.
- Pahami Risiko, Bukan Cuma Return: Saham & P2P bisa menarik, tapi fluktuasi & gagal bayar itu nyata. Cocokkan sama profil risiko kamu—biar keputusan rasional, bukan emosional.
6 Investasi yang Aman Menurut OJK, Cocok Buat Pemula!
Izin itu keamanan dasar. Di tengah maraknya scam, entitas berizin OJK wajib patuh pada standar pelaporan, tata kelola, risk management, dan punya kanal pengaduan resmi. Artinya, kalau ada masalah, ada payung regulasi yang melindungi kamu.
Apalagi 2025 ini makin banyak “penawaran kilat” yang menggoda—ingat, profit masuk akal = risiko terukur. Jangan kebalik! 😉
1. Reksa Dana
Reksa dana bisa dibilang pilihan paling populer untuk pemula. Secara sederhana, reksa dana adalah wadah investasi yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Jadi kamu tinggal setor modal, dan mereka yang mengatur alokasinya ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang.
Keunggulannya, kamu bisa mulai dengan modal kecil, bahkan mulai dari Rp10 ribu aja lewat aplikasi investasi resmi. Selain itu, risikonya juga lebih terukur karena sudah terdiversifikasi otomatis.
Tapi ingat, pastikan manajer investasi dan platform tempat kamu beli reksa dana sudah terdaftar di OJK. Cara ngeceknya gampang, kamu bisa buka situs resmi ojk.go.id dan cari nama perusahaan atau manajer investasinya di daftar entitas berizin.
2. Deposito Bank
Kalau kamu termasuk tipe yang lebih suka aman dan pasti, deposito bank bisa jadi pilihan yang tepat. Ini termasuk investasi konvensional yang sangat rendah risiko karena dana kamu disimpan di bank untuk jangka waktu tertentu dan mendapatkan bunga tetap.
Yang bikin tambah tenang, deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank. Jadi, meskipun ada hal tak terduga dengan bank tempat kamu menaruh uang, dana kamu tetap aman selama sesuai syarat LPS.
Deposito cocok banget buat investor konservatif atau mereka yang ingin menyimpan dana darurat dengan sedikit tambahan bunga.
3. Surat Berharga Negara (SBN)
Nah, kalau kamu mau investasi yang super aman, SBN jawabannya. Surat Berharga Negara adalah instrumen investasi yang diterbitkan langsung oleh pemerintah. Contohnya antara lain ORI (Obligasi Ritel Indonesia), Sukuk Ritel (SR), Savings Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Tabungan (ST).
Investasi ini dijamin 100% oleh negara, jadi hampir nggak ada risiko gagal bayar. Selain aman, kamu juga ikut berkontribusi membiayai pembangunan nasional.
Sekarang, pembelian SBN bisa dilakukan secara online melalui mitra distribusi resmi seperti bank dan platform investasi digital yang sudah terdaftar di OJK. Jadi, nggak perlu antre atau repot ke kantor bank lagi!
4. Emas Digital Resmi
Kalau dulu investasi emas harus beli batangan fisik, sekarang kamu bisa beli emas digital lewat aplikasi yang sudah diawasi oleh Bappebti dan OJK. Nilainya stabil, mudah dijual kembali, dan cocok untuk melindungi nilai uang dari inflasi.
Kamu bisa mulai dengan modal kecil, bahkan beberapa ribu rupiah saja. Pastikan kamu membeli dari platform resmi seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, atau Pluang, yang semuanya memiliki izin operasional dan pengawasan.
Keunggulannya, kamu bisa pantau harga emas real-time, beli sedikit-sedikit, dan tarik fisik kalau mau. Simpel dan aman!
5. Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Buat kamu yang ingin tantangan dan potensi keuntungan lebih besar, investasi saham bisa jadi pilihan menarik. Tapi ingat, saham juga punya risiko lebih tinggi dibanding deposito atau SBN, jadi kamu harus belajar dulu dasar-dasarnya.
Pastikan kamu hanya membeli saham dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan aplikasi sekuritas resmi yang berizin OJK. Kamu bisa mulai dari saham-saham blue chip seperti Bank BCA, Telkom, atau Unilever yang cenderung stabil.
Tipsnya: investasikan uang yang memang siapa kamu tanam jangka panjang, bukan dana kebutuhan harian.
6. Fintech P2P Lending Legal
Terakhir, ada P2P lending (peer-to-peer lending), yaitu sistem pinjam-meminjam uang secara online antara pemberi dana dan penerima pinjaman. Platform ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan imbal hasil dari bunga pinjaman yang dibayarkan oleh peminjam.
Tapi hati-hati, karena sektor ini sering jadi sasaran oknum ilegal. Pastikan kamu hanya berinvestasi di platform P2P lending yang sudah berizin dan diawasi OJK. Daftarnya bisa kamu lihat di situs resmi OJK, dan biasanya platform legal mencantumkan logo serta nomor izin mereka secara transparan.
Keuntungan P2P lending bisa cukup tinggi, tapi tetap ada risiko gagal bayar. Jadi, diversifikasikan pinjamanmu ke beberapa peminjam agar lebih aman.
Investasi Aman itu Possible, Asal Tahu Caranya
Investasi yang aman menurut OJK bukan berarti anti-rugi total, tapi risikonya terukur dan ada perlindungan regulasi. Mulai dari reksa dana, deposito, SBN, emas digital, saham BEI, sampai P2P legal—semua bisa jadi “menu” portofolio yang sehat kalau kamu cek izin, paham produk, dan disiplin strategi.
Bikin Portofolio Makin Mantap Bareng Tuwaga!
Mau bandingin kartu kredit, savings, KPR, deposito, dana tunai properti & kendaraan sampai baca artikel insight finansial biar makin melek? Cus ke Tuwaga, platform praktis buat cari info, bandingkan, dan apply langsung produk keuangan pilihanmu.
Lagi mood hemat? Intip TuwagaPromo, siapa tahu ada diskon & promo dari merchant favorit kamu di mall. Hematnya dapet, gaya hidupnya tetap jalan. 😉

















































