Gabung Tuwaga Club! dapatkan tools
finansial senilai Rp300rb GRATIS!

Gabung Sekarang
/
/
/
Saham BBRI Turun Terus, Kok Masih Banyak yang Beli? Ini Kata Ahli

Saham BBRI Turun Terus, Kok Masih Banyak yang Beli? Ini Kata Ahli

Ditulis oleh
 390 views
Terakhir diupdate Thu, 6 February 2025
saham bbri turun

Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terpantau makin terperosok sejak akhir bulan September 2024.

Harga BBRI bahkan sudah menyentuh Rp3.830/lembar pada akhir sesi perdagangan saham, Selasa (14/1/25). Padahal, saham blue chip ini sempat mencapai puncaknya di harga Rp5.525 pada 24 September 2024.

Saham BBRI per 14 Januari 2024

Menariknya, walaupun harga BBRI terus turun, tapi masih diburu investor, lho. Apakah ini menandakan, prospek BBRI masih oke di masa depan? Yuk, kulik bersama Tuwaga!

?Key Takeaways:

  1. Penyebab BBRI Anjlok: Adanya potensi tantangan kredit Bank BRI, sentimen politik dan ekonomi Indonesia, dan tekanan dari aksi jual asing yang tinggi.
  2. Jadi Momentum Average Down: Harga BBRI yang turun dimanfaatkan oleh investor ritel untuk beli sebanyak-banyaknya dengan harga murah. Tapi nggak sedikit yang hold and see sambil menunggu harga pulih.
  3. Prospek BBRI di Masa Depan: Prospeknya bakal dipengaruhi oleh bagaimana perkembangan UMKM yang jadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Penyebab Saham BBRI Turun

Akumulasi penurunan saham BBRI mencapai 28,73% sampai akhir Desember 2024. Dilansir dari beberapa sumber, ada beberapa faktor yang bikin saham besar ini terus turun:

1. Tantangan Kredit

Menurut Verdhana, ada potensi tantangan kredit mikro dan ultramikro yang bakal dihadapi BBRI beberapa tahun kedepan. Ini ngaruh ke pertumbuhan bisnis yang diprediksi melambat.

2. Rencana Pemerintah soal Hapus Utang UMKM

Rencananya, pemerintah bakal hapus tagihan utang ke 67 ribu pelaku UMKM yang totalnya Rp2,5 triliun, mulai Januari 2025. Kebijakan ini nggak terlalu disambut baik sama investor, sehingga bikin saham di sektor perbankan tertekan.

3. Aksil Jual Asing Tinggi

Investor asing belakangan emang lagi menghindar dari saham perbankan Indonesia. BBRI jadi saham dengan total net sell tertinggi dari investor asing pada Senin (13/1/25) mencapai Rp507,79 miliar, seperti dikutip Bloomberg Technoz.

Kenapa Banyak Investor yang Tetap Beli?

Uniknya, investor ritel lokal masih sering borong BBRI walaupun harganya terus turun. Selama September-Desember 2024 saja, jumlah pemegang saham BBRI naik 134.175 investor, lho. Berkebalikan sama investor asing yang pada cabut ke sektor lain.

Ternyata, ini alasan kenapa BBRI masih diminati meski harganya turun:

1. Performa Bank yang Bagus

Sebagai saham blue chip yang fundamentalnya sudah oke, kinerja BBRI selama sebenarnya masih bagus lho, menurut CNBC Indondesia. Buktinya:

  • Laba bersih naik 3,96% yoy (year-on-year) atau sebesar Rp50 triliun per November 2024.
  • Pendapatan bunga bersih tumbuh 1,31% yoy menjadi Rp100,88 triliun per November 2024.
  • Pendapatan berbasis komisi naik 9,66% yoy menjadi Rp20,34 triliun per November 2024.
  • Penyaluran kredit naik 4,99% yoy atau sebesar Rp1.219,21 triliun per November 2024.
  • Aset Bank BRI tumbuh 4,36% yoy menjadi 1.851,3 triliun.

Artinya, kepercayaan investor sebenarnya masih tinggi terhadap saham BBRI. Cuman, saham ini terus merosot karena sentimen politik dan ekonomi.

2. Strategi Average Down dari Investor Lokal

Simpelnya, average down itu strategi beli saham secara bertahap saat harganya lagi turun, biar dapat harga rata-rata pembelian yang lebih murah.

Inilah yang lagi dilakukan sama investor lokal ke saham BBRI. Mereka berharap bisa jual di masa depan saat harga sudah tinggi dan dapat cuan banyak.

Proyeksi Masa Depan Saham BBRI: Apa Kata Ahli?

Menurut Nafan Aji Gusta Utama, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, prospek saham BBRI kedepannya turut ditentukan oleh perkembangan UMKM yang jadi penggerak ekonomi Indonesia. Selain itu, capaian Bank BRI di tahun 2024 cukup bikin para investor optimis sama kinerja saham BBRI di masa depan.

Apakah Saham BBRI Masih Layak Dibeli?

Tentu, saham BBRI masih sangat layak dibeli untuk aset investasi jangka panjang. Apalagi laba bersih dan pendapatan bunga bersihnya masih tumbuh dari tahun ke tahun.

Ditambah, BBRI bakal mencairkan dividen interim jumbo dengan total nilai Rp20,46 triliun atau Rp135 per saham pada 15 Januari 2025. Menurut Bareksa, imbal hasil dividennya pun berpotensi mencapai 8,4% pada tahun 2025, terbesar di antara saham perbankan Indonesia.

Masihkah Saham BBRI Layak Dibeli?

syarat pinjaman kur BRI

Saham BBRI turun bisa menjadi peluang emas bagi investor yang siap berstrategi, terutama dengan prospek dividen tinggi dan kinerja fundamental yang stabil. Investasi ini cocok untuk kamu yang ingin mengamankan aset jangka panjang di sektor perbankan Indonesia.

Ingin tahu lebih banyak tentang investasi saham, strategi keuangan, dan produk finansial lainnya? Yuk, eksplor Tuwaga, platform edukasi keuangan terpercaya, sekarang!

Bagikan ke

Ikuti Sosial Media Tuwaga

Info terbaru tentang finansial dan Tuwaga

Scroll to Top

Ubah profil?

Yakin ingin menyimpan perubahan profil?