Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga September 2024, jumlah investor di pasar modal mencapai lebih dari 6 juta orang. Angka ini melonjak dari 3,8 juta di akhir 2020. Yang menarik, mayoritas dari mereka adalah investor ritel, seperti kamu—investor pemula yang mulai melirik saham sebagai pilihan investasi.
Kalau kamu baru ingin memulai, tenang aja. Kamu nggak perlu dana besar untuk mulai investasi. Bahkan dengan Rp100 ribuan, kamu sudah bisa punya saham dari perusahaan besar.
Tapi, sebelum mulai, yuk simak tips penting biar investasimu nggak cuma asal-asalan!
💡Key takeaways:
- Jangan FOMO (Fear of Missing Out): Fokus pada tujuan investasimu, jangan ikut-ikutan orang lain.
- Pakai Dana Nganggur: Minimal 10% dari penghasilan bulanan bisa dialokasikan untuk investasi.
- Gunakan Platform yang Tepat: Coba aplikasi seperti Stockbit, Bibit, atau Ajaib untuk belajar dan investasi saham dengan mudah.
4 Tips Maksimalkan Saham untuk Pemula
1. Hindari FOMO, Fokus pada Tujuanmu! 🚀
Ketika kamu lihat teman atau influencer dapat untung dari saham, mudah banget merasa tertinggal (FOMO). Tapi ingat, investasi bukan lomba cepat-cepatan. Setiap orang punya tujuan dan kemampuan finansial berbeda. Jadi, tentukan dulu tujuan investasimu.
- Tujuan jangka pendek? Bisa fokus pada reksadana pasar uang terlebih dahulu.
- Tujuan jangka panjang? Pilih saham blue-chip, seperti BCA (BBCA) atau Telkom (TLKM).
2. Gunakan Dana Nganggur (Uang Dingin)❄️
Investasi saham bukan tentang “coba-coba” pakai uang belanja atau dana darurat. Gunakan uang dingin yang tidak akan kamu pakai dalam waktu dekat.
Rumus budgeting sederhana: 40% kebutuhan harian, 30% cicilan, 10% untuk tabungan, 10% investasi, 10% untuk self-reward.
Misalnya, si Budi, seorang pekerja kantoran dengan gaji Rp5 juta, mengalokasikan Rp500 ribu (10%) tiap bulan untuk membeli saham. Dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), ia konsisten membeli saham yang sesuai kantong tanpa khawatir fluktuasi harga.
3. Belajar dan Praktik dengan Platform yang Tepat 📱
Kunci investasi adalah belajar dan mencoba. Mulai dari membaca laporan keuangan, memahami emiten, hingga belajar cara beli saham di platform terpercaya.
- Coba aplikasi Stockbit untuk belajar dengan fitur Virtual Trading.
- Pakai Bibit atau Ajaib untuk investasi otomatis dan mudah.
- Dengarkan podcast seperti “Paham Saham” untuk tips terkini.
Baca Juga: Investasi Luar Negeri: Peluang Cuan di Pasar Global yang Gak Boleh Kamu Lewatkan
4. Konsisten dengan Strategi DCA (Dollar Cost Averaging) 💡
DCA adalah cara investasi dengan membeli saham secara rutin dalam jumlah yang sama setiap bulan. Strategi ini cocok untuk pemula karena mengurangi risiko fluktuasi harga saham.
Langkah praktis DCA:
- Tentukan anggaran bulanan (misalnya Rp500 ribu).
- Pilih saham yang sesuai tujuan investasimu.
- Beli secara rutin setiap bulan, tanpa memikirkan naik-turunnya harga.
5. Mulai dari Sekarang, Jangan Tunggu Nanti! ⏳
Jangan tunggu momen “sempurna” untuk mulai. Harga saham mungkin terlihat mahal sekarang, tapi dalam jangka panjang, tren pasar cenderung naik.
Tahapan Memulai:
- Pilih Sekuritas: Pastikan terdaftar di OJK. Bandingkan fee jual-beli saham, misalnya Mandiri Sekuritas (fee 0,18%-0,28%).
- Tentukan Tujuan: Apakah untuk dana pendidikan, pensiun, atau financial freedom, misalnya:
- Dana Pendidikan: Pilih saham dengan potensi pertumbuhan stabil dalam jangka menengah hingga panjang (5–10 tahun) untuk mengamankan biaya pendidikan anak.
- Dana Pensiun: Fokus pada saham dengan dividen konsisten yang bisa menjadi sumber pendapatan pasif saat pensiun.
- Financial Freedom: Pilih kombinasi saham blue-chip untuk stabilitas dan saham growth untuk potensi keuntungan besar, dengan jangka waktu investasi lebih panjang (10+ tahun).
- Pelajari Saham: Kamu bisa mulai dari saham-saham blue-chip dengan kinerja yang lebih stabil.
Baca Juga: Investasi Saham Gak Susah! 5 Kesalahan yang Harus Dihindari Pemula
Siap Jadi Investor Ritel? 🎯
Investasi saham itu seru dan bisa jadi langkah pertama menuju kebebasan finansial. Dengan dana mulai Rp100 ribu, kamu bisa memulai perjalanan investasi tanpa harus jadi ahli pasar modal.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai investasi sekarang! 🚀