Kalau kamu pengguna listrik prabayar (token), pasti pernah penasaran: “Kalau beli token listrik Rp50 ribu, kira-kira dapat berapa kWh ya?” Terutama buat kamu yang punya daya 900 VA subsidi, karena harga token listrik bisa berbeda tergantung golongan tarif dan pajak yang berlaku.
Nah, biar nggak bingung lagi, artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentang berapa kWh yang kamu dapat dari token listrik Rp50 ribu untuk daya 900 VA subsidi, termasuk faktor-faktor yang memengaruhi jumlahnya dan cara menghitungnya.
💡 Jadi, Poinnya…
- Token 50 Ribu = Sekitar 75–77 kWh untuk Daya 900 VA Subsidi: Dengan tarif Rp605/kWh, kamu masih bisa menikmati listrik hemat dibanding pelanggan non-subsidi.
- Biaya Tambahan Bisa Mengubah Jumlah kWh: Jangan heran kalau hasilnya beda-beda, karena PPJ dan biaya admin tiap daerah nggak sama.
- Hemat Pemakaian = Token Lebih Awet! Kebiasaan kecil kayak pakai lampu LED dan matiin alat elektronik bisa bikin token Rp50 ribu tahan berhari-hari lebih lama.
Apa Itu Daya 900 VA Subsidi?
Daya 900 VA subsidi adalah golongan listrik yang diperuntukkan bagi rumah tangga berpenghasilan rendah. Golongan ini mendapatkan subsidi dari pemerintah, sehingga tarif per kWh-nya jauh lebih murah dibandingkan golongan non-subsidi.
Biasanya, golongan ini tercatat dengan kode tarif R1/900 VA subsidi, dan pelanggan yang tergolong di dalamnya tidak dikenakan tarif listrik penuh karena pemerintah menanggung sebagian biayanya.
Berapa Tarif Listrik per kWh Daya 900 VA Subsidi?
Menurut ketentuan PLN dan Kementerian ESDM, tarif listrik untuk pelanggan R1/900 VA bersubsidi adalah sekitar Rp605 per kWh. Sementara untuk R1/900 VA non-subsidi, tarifnya bisa mencapai Rp1.352 per kWh.
Jadi, kamu yang masih dapat subsidi jelas lebih hemat saat isi ulang token listrik.
Token Listrik 50 Ribu Dapat Berapa kWh?
Sekarang kita masuk ke hitung-hitungannya. Nominal yang kamu bayar (misalnya Rp50.000) tidak semuanya masuk ke energi listrik, karena ada beberapa komponen tambahan seperti:
- PPJ (Pajak Penerangan Jalan) – biasanya sekitar 3% sampai 10% tergantung daerah.
- Biaya admin bank atau aplikasi – umumnya Rp1.500–Rp2.500.
Agar lebih mudah, kita pakai simulasi rata-rata ya.
Simulasi Token Listrik Rp50.000 Daya 900 VA Subsidi:
- Nominal dibayar: Rp50.000
- Biaya admin: Rp2.500
- PPJ (3%): sekitar Rp1.500
- Total yang masuk ke saldo listrik: Rp46.000
Dengan tarif subsidi Rp605 per kWh: Rp46.000 ÷ Rp605 = sekitar 76 kWh
Jadi, token Rp50 ribu untuk daya 900 VA subsidi menghasilkan sekitar 75–77 kWh tergantung pajak daerah dan biaya tambahan lainnya.
Perbandingan: Token 50 Ribu untuk Golongan Lain
| Golongan Listrik | Tarif per kWh | Estimasi kWh dari Token 50 Ribu |
|---|---|---|
| R1 450 VA Subsidi | Rp415 | ±110 kWh |
| R1 900 VA Subsidi | Rp605 | ±76 kWh |
| R1 900 VA Non-subsidi | Rp1.352 | ±34 kWh |
| R1 1300 VA ke atas | Rp1.444,70 | ±32 kWh |
Dari tabel di atas, bisa kamu lihat bahwa semakin tinggi daya atau golongan listrik, jumlah kWh yang kamu dapat dari nominal yang sama akan semakin sedikit.
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah kWh Token Listrik
Beberapa hal yang bikin jumlah kWh dari token listrik bisa berbeda-beda antara satu pelanggan dan lainnya:
1. Status Subsidi
Pelanggan bersubsidi mendapatkan tarif Rp605/kWh, sedangkan non-subsidi mencapai lebih dari Rp1.300/kWh. Jadi perbedaan ini sangat berpengaruh pada jumlah kWh yang kamu dapatkan.
2. Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
Setiap daerah punya tarif PPJ berbeda. Biasanya antara 3% hingga 10%, tergantung kebijakan pemerintah daerah setempat.
3. Biaya Admin
Setiap platform pembelian token (seperti bank, marketplace, atau minimarket) menerapkan biaya admin berbeda, yang bisa mengurangi nilai bersih listrik.
4. Perubahan Tarif Listrik
Tarif listrik bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pemerintah dan harga energi dunia. Maka dari itu, besar kWh yang kamu dapat bisa berbeda dari waktu ke waktu
Tips Menghemat Pemakaian Token Listrik
Supaya token listrik Rp50 ribu kamu bisa tahan lebih lama, kamu bisa coba beberapa tips berikut:
Tips Supaya Token Listrik Lebih Awet
1. Gunakan Lampu LED Hemat Energi
Lampu LED bisa menghemat daya hingga 80% dibandingkan lampu pijar biasa.
2. Matikan Alat Elektronik Saat Tidak Digunakan
Jangan biarkan TV, charger, atau kipas angin dalam mode standby karena tetap mengonsumsi listrik.
3. Gunakan Peralatan Secara Bergantian
Hindari menyalakan peralatan besar seperti setrika, pompa air, dan rice cooker secara bersamaan.
4. Pantau Pemakaian dengan PLN Mobile
Aplikasi PLN Mobile bisa menunjukkan sisa token dan estimasi pemakaian harianmu. Dengan begitu, kamu bisa mengatur kapan waktu terbaik untuk isi ulang.
Cara Cek dan Beli Token Listrik PLN
Kamu bisa beli token listrik lewat berbagai cara:
- Aplikasi PLN Mobile
- E-commerce seperti Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak
- Mobile banking (BRI, Mandiri, BCA, BNI, dll)
- Minimarket seperti Indomaret atau Alfamart
Setelah beli, kamu akan dapat kode token 20 digit. Masukkan kode itu ke meteran, lalu tekan ENTER. Kalau benar, saldo listrik akan otomatis bertambah.
Hemat Listrik, Hemat Dompet!
Nah, sekarang kamu udah tahu kan, token listrik Rp50 ribu untuk daya 900 VA subsidi menghasilkan sekitar 75–77 kWh, tergantung pajak dan biaya tambahan lainnya. Dengan tarif Rp605/kWh, pelanggan bersubsidi jelas punya keuntungan lebih hemat dibanding non-subsidi. Jadi, kalau kamu masih terdaftar sebagai pelanggan subsidi, manfaatkan sebaik mungkin dan jaga pemakaian listrik biar tetap efisien.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak soal cara mengatur keuangan rumah tangga, membandingkan deposito, atau memilih tabungan dan deposito terbaik, kunjungi Tuwaga untuk info finansial paling update dan terpercaya.
