Luhut Binsar Pandjaitan kasih sinyal bahwa mulai 2027, subsidi BBM akan dihapus dan diganti sama insentif kendaraan listrik (EV). Langkah ini bagian dari transisi energi buat mengurangi ketergantungan impor BBM yang jadi beban anggaran negara.

Luhut optimis harga baterai EV makin murah, sehingga lebih banyak orang beralih ke kendaraan listrik. Pemerintah juga lagi nyiapin ekosistem EV, termasuk pabrik baterai dan infrastrukturnya.

Emang Kendaraan Listrik Beneran Jadi Solusi?

Kendaraan listrik (EV) emang bisa mengurangi emisi dan ketergantungan BBM, tapi masih banyak tantangannya. Masalahnya, subsidi EV lebih banyak dinikmati kelas atas, sementara kelas menengah, yang biasanya bergantung sama subsidi BBM, justru nggak kebagian.

Solusinya? Harga EV harus lebih terjangkau, infrastruktur diperluas, dan subsidi sebaiknya lebih fokus ke transportasi publik listrik biar dampaknya lebih luas. 

Kendaraan listrik (EV) emang punya potensi besar, tapi masih ada tantangan:

✅ Emisi lebih rendah & efisien: EV lebih ramah lingkungan, terutama kalau pakai energi terbarukan.
❌ Harga mahal: Subsidi EV lebih dinikmati kelas atas, sementara kelas menengah yang bergantung sama subsidi BBM justru nggak bisa menikmatinya.
⚡ Infrastruktur terbatas: Stasiun pengisian masih kurang, terutama di daerah.
🔋 Masalah baterai: Produksi dan daur ulang baterai masih punya dampak lingkungan.

Dampak Penghapusan Subsidi BBM ke Keuangan Masyarakat

Penghapusan subsidi BBM bisa berdampak besar ke keuangan masyarakat, terutama kelas menengah dan bawah yang paling bergantung sama bahan bakar murah.

Beberapa dampak utama yang bakal terjadi, yaitu:

1. Harga Barang & Jasa Naik

• Ongkos transportasi makin mahal, bikin harga kebutuhan pokok ikut naik.
• Tarif angkutan umum dan ojek online juga bakal lebih mahal.

2. Daya Beli Masyarakat Turun

• Pengeluaran harian makin besar, sementara penghasilan tetap segitu-gitu aja.
• UMKM yang butuh transportasi buat distribusi barang bisa kena imbasnya.

3. Inflasi & Tekanan Ekonomi

• Harga-harga naik terus, bisa bikin inflasi makin tinggi.
• Kelas menengah yang pas-pasan bisa makin tertekan dan turun ke kelas bawah.

Strategi Menghemat Pengeluaran BBM buat Kaum Mendang-Mending

Sekarang harga BBM makin mahal, sementara dompet nggak ikut tebel. Buat kaum mendang-mending yang harus mikir dua kali sebelum isi bensin, ada beberapa cara biar pengeluaran BBM tetap aman tanpa ngorbanin mobilitas. Yuk, terapkan strategi ini:

Strategi Menghemat Pengeluaran BBM buat Kaum Mendang-Mending

1. Pakai Transportasi Umum: Lebih murah dibanding kendaraan pribadi, apalagi buat perjalanan jauh.
2. Gunakan Kendaraan Secara Efisien: Hindari rem dan gas mendadak, serta rutin servis biar mesin tetap irit.
3. Cari Teman Nebeng atau Patungan: Pergi bareng bisa bagi biaya bensin, jadi lebih hemat.
4. Pilih Rute yang Lebih Lancar: Hindari macet pakai Google Maps biar nggak boros bahan bakar.
5. Kurangi Perjalanan yang Nggak Perlu: Selesaikan beberapa keperluan dalam satu perjalanan biar nggak bolak-balik, misal belanja ke supermarket dan drop cucian di laundry.

Kalau bisa lebih hemat, kenapa harus boros? Yuk, mulai atur strategi keuangan dan jangan cek artikel lainnya di Tuwaga! Banyak tips keren buat kelola keuangan dan tetap pintar dalam mengatur pengeluaran 📈💡